Demo Buruh di Taiwan, 1 Minggu Hanya 5 Hari Kerja, Pertemuan Berlangsung Rusuh, Telur Mentah Dilemparkan

Sebuah kontroversi sedang terjadi
saat komite legislative antara kelompok tenaga kerja dan anggota
parlemen partai demokrat. Pembahasan yang dilakukan terkait dengan
implementasi 5 hari kerja dalam 1 minggu di Taiwan.
Selain itu tuntutan 40 jam kerja dalam 1 minggu, upah per jam diminta
dinaikkan jika pekerja melakukan jam kerja tambahan atau bekerja di hari
libur.
Kerusuhan terjadi ketika pihak legislative dianggap tidak serius
dalam menanggapi tuntuntan ini dengan hanya melakukan pemeriksaan dokumen
selama 60 detik dan menyatakan pemeriksaan ini tidak valid. Tuntutan
serikat buruh terkait hari libur nasional yang semula 19 hari juga
dipotong menjadi 12 hari saja, sebagai imbalan dari disetujuinya 5 hari
kerja.
[post-ads]
Sebelumnya sekelompok aktivis melakukan aksi protes di depan kediaman
Presiden Tsai sebelum Presiden berangkat kerja. Mereka menyampaikan aksi
protes mereka bahwa partai DPP merugikan hak dan manfaat yang diperoleh
oleh para pekerja. Para serikat buruh yang tidak puas juga marah dan
melakukan protes serta melempar telur mentah di depan pintu gedung
legislatif.
Adapun tuntutan ini sebenarnya telah diberikan pada bulan Mei 2015 dan
pemeriksaan pertama dilakukan pada Desember 2015. Alhasil dari hasil
pertemuan tanggal 3 Oktober 2016 kemarin, permintaan 5 hari kerja ini
akan diproses dengan melengkapi dokumen-dokumen resmi yang ada.
Sumber: EBC trans indogo
Berikut Videonya: