Breaking News

Musim Panas 2017, Patung Lilin Presiden Jokowi Dipamerkan di Hongkong



Hong Kong- Patung lilin Presiden Jokowi akan hadir di Madame Tussauds Hong Kong pada tahun 2017 mendatang. Pernyataan resmi yang disampaikan ke KompasTravel dari perwakilan Madame Tussauds di Hongkong menyebutkan patung lilin Jokowi akan dipamerkan sekitar musim panas tahun 2017.

Sementara itu, Simon Wong selaku Regional Director South East Asia untuk Hong Kong Tourism Board, menyebutkan bahwa pihaknya percaya patung lilin Presiden Jokowi akan memberikan ketertarikan tersendiri bagi wisatawan Indonesia.

"Kami berharap ini akan membuat wisatawan Indonesia menjadi lebih bangga melihat sosok Presiden Jokowi yang dikagumi dapat berada di tengah-tengah tokoh pemimpin kenamaan dunia lainnya serta berinteraksi langsung dengan patung lilin tersebut di Madame Tussauds Hongkong," ungkapnya kepada KompasTravel melalui surat elektronik yang dikirimkan baru-baru ini.
 

Saat ini patung lilin tokoh Indonesia yang dipamerkan di Madame Tussauds Hongkong adalah Presiden Soekarno. Simon melihat bahwa patung lilin Presiden Soekarno menjadi daya tarik utama bagi wisatawan Indonesia.

"Dari yang kami lihat pengunjung Indonesia sangat suka berinteraksi dengan patung lilin Presiden Soekarno dan bangga melihat tokoh legendaris dalam sejarah mereka hadir di Madame Tussauds Hongkong," kata Simon.

Sebelumnya pihak Madame Tussauds Hongkong telah melakukan pengukuran Presiden Jokowi. Seperti dikutip dari situs resmi Madame Tussauds Hongkong, tim pematung dan seniman terbang langsung dari Inggris ke Jakarta untuk melakukan pengukuran tersebut pada 12 Oktober 2016 lalu.

Umumnya proses pembuatan figur patung lilin memerlukan waktu empat hingga enam bulan. Biayanya pembuatannya diperkirakan sekitar 1,8 juta dollar Hongkong.

Patung lilin Presiden Jokowi rencananya akan dipamerkan di area sejarah dan pahlawan nasional atau area "Historical and National Heroes". Di area ini, patung lilin Presiden Jokowi akan berdampingan dengan pemimpin-pemimpin dunia seperti Soekarno, Mahatma Gandhi, dan Barack Obama.