Breaking News

Sarim, Mantan TKI Yang Sukses Bisnis Keripik Buah


Bertahun-tahun menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dan Taiwan, membuat Sarim berpikir untuk mencari usaha yang bisa membuatnya selalu berkumpul dengan anak dan istrinya. Keinginan tersebut disambut baik oleh kakaknya yang kemudian memotivasinya untuk berusaha membuat keripik buah.

Yakni keripik salak, mengingat ketersediaan buah salak di Kabupaten Banjarnegara sangat melimpah ketika panen raya. Bermodal mesin penggorengan bekas berkapasitas kecil sekitar lima kilogram, warga Desa Gumiwang Kecamatan Puwanegara, Banjarnegara ini memulai usahanya dua setengah tahun yang lalu.

Awalnya dirasakan agak sangat berat memulai usaha baru dengan produk yang terbilang asing di telinga konsumen Banjarnegara. Namun dengan penuh kesabaran, ia bersama istri dan kakaknya mengenalkan keripik salak kepada tetangga, saudara, teman dan penjual makanan ringan baik di lokal Banjarnegara maupun luar daerah.

Setelah produknya makin dikenal, ia pun mengembangkan usahanya dengan membuat keripik nangka dan pisang crispy. Sambutan pasar atas kedua produk barunya juga bagus sehingga kini pesanan keripik salak, nangka dan pisang sudah merambah ke Surabaya, Malang, Yogyakarta, Jakarta, Lampung hingga Riau.

Untuk warga Banjarnegara bisa mendapatkannya di gerai pusat oleh-oleh selatan Alun-alun Banjarnegara. Kini usaha mantan TKI tersebut sudah mampu memberi lapangan kerja bagi sejumlah tetangga meski baru sebatas pengupas buah dan memotongnya. Ia juga sudah mampu memberdayakan orang lain untuk bermitra bersamanya.

Setelah hampir tiga tahun usahanya berjalan, kini ia pun sudah tidak lagi berpikiran merantau lagi ke luar negeri. Yang ada di kepalanya adalah bagaimana caranya memenuhi pesanan karena kini sudah kewalahan. Padahal ia sudah menambah mesin berkapasitas cukup besar dan membina sejumlah perajin untuk membantunya memenuhi pesanan.

Bahkan dinas terkait kini mulai meliriknya dan meminta untuk berkontribusi dalam usaha mengembangkan kripik buah secara lebih luas lagi di Banjarnegara. Apalagi ia juga sudah menjadi jujugan bagi para pengusaha pemula yang datang untuk menimba ilmu dan pengalaman.(19)

”Selain ke pembeli lokal kami juga memanfaatkan sosial media dan pemasaran secara online sehingga mampu menjaring pelanggan dari luar daerah. Teman-teman juga banyak membantu mempromosikan produk kami,” ujarnya, sebagaimana dilansir SuaraMerdeka, (06/07/2017).

Sumber:LBMI