Anak Wanita Indonesia Overstay yang Meninggalkan Bayinya di Rumah Sakit Hsinchu, Kini Diadopsi oleh Pasangan Asal Eropa
Taiwan-Seorang
anak berusia tiga tahun yang ditinggalkan oleh ibunya asal Indonesia di
Hsinchu, kini diadopsi oleh pasangan keluarga asal Eropa dan sekarang
memiliki kehidupan baru di Eropa.
Seorang wanita Indonesia melahirkan bayi yang sempat diberi nama oleh para pekerja sosial yaitu Yuan (小媛) tiga tahun yang lalu di sebuah rumah sakit di Hsinchu. Sang ibu takut untuk dipulangkan kembali ke Indonesia karena overstay (ilegal). Sang ibu pun meninggalkan rumah sakit sendirian dan meninggalkan bayi yang baru lahir itu, kata Chen Xuehui (陳雪慧), Direktur Departemen Sosial di Hsinchu.
Taiwan menganut asas kewarganegaraan berdasarkan Jus sanguinis, yaitu bayi tersebut bisa mendapat kewarganegaraan Taiwan ditentukan dengan memiliki satu atau kedua orang tua yang merupakan warga negara Taiwan. Oleh karena itu, memiliki ayah yang tidak dikenal dan ibu asal Indonesia membuat Yuan tidak memiliki kewarganegaraan.
Setelah ditinggal ibunya, pekerja sosial menempatkan anak tersebut ke panti asuhan dan mencoba menemukan keluarga angkat. Pemerintah Kota Hsinchu telah mengajukan permohonan ke pengadilan untuk mengubah perwalian Yuan ke Walikota Hsinchu Lin Chih-chien (林智堅) pada bulan Maret tahun lalu. Pada bulan Oktober, mereka menemukan beberapa pasangan dari Eropa utara yang bersedia mengadopsi Yuan, dan membuat Yuan anak tanpa kewarganegaraan yang berhasil diadopsi untuk pertama kalinya.
Pasangan muda asal Eropa tersebut telah membantu Yuan mendapatkan kewarganegaraan negara mereka dan segera datang ke Taiwan untuk melanjutkan adopsi tersebut. Yuan akhirnya terbang ke Eropa dan memulai kehidupan barunya dengan orang tua barunya.
Orang tua angkatnya baru-baru ini mengirim foto Yuan ke Lin, mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepadanya dan Taiwan karena memberi mereka kesempatan untuk memiliki anak perempuan yang luar biasa. Lin mengatakan bahwa ia merasa sangat tersentuh saat melihat Yuan tersenyum gembira di foto tersebut. Dia juga berterima kasih kepada rekan-rekannya karena telah melakukan banyak upaya dalam kasus ini.
Sumber:Indosuara
Seorang wanita Indonesia melahirkan bayi yang sempat diberi nama oleh para pekerja sosial yaitu Yuan (小媛) tiga tahun yang lalu di sebuah rumah sakit di Hsinchu. Sang ibu takut untuk dipulangkan kembali ke Indonesia karena overstay (ilegal). Sang ibu pun meninggalkan rumah sakit sendirian dan meninggalkan bayi yang baru lahir itu, kata Chen Xuehui (陳雪慧), Direktur Departemen Sosial di Hsinchu.
Taiwan menganut asas kewarganegaraan berdasarkan Jus sanguinis, yaitu bayi tersebut bisa mendapat kewarganegaraan Taiwan ditentukan dengan memiliki satu atau kedua orang tua yang merupakan warga negara Taiwan. Oleh karena itu, memiliki ayah yang tidak dikenal dan ibu asal Indonesia membuat Yuan tidak memiliki kewarganegaraan.
Setelah ditinggal ibunya, pekerja sosial menempatkan anak tersebut ke panti asuhan dan mencoba menemukan keluarga angkat. Pemerintah Kota Hsinchu telah mengajukan permohonan ke pengadilan untuk mengubah perwalian Yuan ke Walikota Hsinchu Lin Chih-chien (林智堅) pada bulan Maret tahun lalu. Pada bulan Oktober, mereka menemukan beberapa pasangan dari Eropa utara yang bersedia mengadopsi Yuan, dan membuat Yuan anak tanpa kewarganegaraan yang berhasil diadopsi untuk pertama kalinya.
Pasangan muda asal Eropa tersebut telah membantu Yuan mendapatkan kewarganegaraan negara mereka dan segera datang ke Taiwan untuk melanjutkan adopsi tersebut. Yuan akhirnya terbang ke Eropa dan memulai kehidupan barunya dengan orang tua barunya.
Orang tua angkatnya baru-baru ini mengirim foto Yuan ke Lin, mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepadanya dan Taiwan karena memberi mereka kesempatan untuk memiliki anak perempuan yang luar biasa. Lin mengatakan bahwa ia merasa sangat tersentuh saat melihat Yuan tersenyum gembira di foto tersebut. Dia juga berterima kasih kepada rekan-rekannya karena telah melakukan banyak upaya dalam kasus ini.
Sumber:Indosuara