Breaking News

Malaysia Datangi NTB Untuk Mencari 5 Juta TKI Yang Siap Bekerja Di Sektor Perkebunan Dan Pertanian,Cukup 1 Persyratan Jika Ingin Lolos


Salah satu Negara kita,yaitu malayssia sedang sangat membutuhkan tenaga kerja sekitar 5 juta pekerja untuk di sektor pertanian dan perkebunan

Hal tersebut diberitahukan dari perwakilan dari Lembaga Kemajuan Tanah Persekutuan (FELDA) Malaysia, Datuk Zulkifli
saat menyambangi Kantor Gubernur NTB, Jumat, 3 November 2017.

“Kita sedang mencari 5 juta orang tenaga kerja untuk bekerja di sektor pertanian dan perkebunan. Karena kalangan pekerja di sana
 umurnya sudah sangat berusia, kita mau ganti dengan jiwa yang muda dan kinerja yang penuh dengan energi,” jelasnya.

“Kami butuh TKI karena penduduk kami kecil sementara perusahaannya besar. Kami juga berterima kasih sumbangan TKI itu banyak.
Kalau mengharapkan penduduk lokal, yang muda-muda ini tidak suka kerja di kebun. Jadi dengan bantuan TKI Indonesia  perusahaan kami bisa berjalan dan beroperasi

“Calon-calon TKI dari Lombok masih ada ruang untuk mengirim, kita mau koordinasi dari segi jaminan.
Jadi kita ke sini untuk menginformasikan seputar perubahan aturan terkait asuransi dan jaminan sosial untuk TKI yang akan bekerja di sana.
Sehingga ada kesepahaman dengan pemerintah daerah,” terangnya.
Para calon TKI yang akan bekerja di Malaysia diingatkan Zulkifli harus berangkat melalui jalur resmi. Dengan demikian data TKI yang masuk
akan tercatat dalam data milik Pemerintah Malaysia. Sehingga, segala bentuk asuransi termasuk pemberian gaji bisa dijamin kepastiannya.

“Masuk datang bekerja di tempat kami lewat jalur resmi, meski harganya agak tinggi juga. Di Malaysia juga ada gaji minimal bagi yang mengikuti
jalur resmi. Tidak ada gaji yang tidak dibayar, karena ini dijamin langsung oleh kerajaan,” tuturnya.

Mengenai berbagai kasus kekerasan dan tindak kriminalitas yang menimpa TKI di Malaysia, Zulkifli membantah jika itu terjadi pada TKI jalur resmi.
Karena TKI resmi telah diberi berbagai jaminan sosial selama bekerja di Malaysia. Termasuk jika ada yang terjerat kasus hukum, pihak Kedutaan Besar
Republik Indonesia di Malaysia pasti akan segera membantu.

“Saya berbicara tentang TKI jalur resmi, barangkali kalau ada masalah itu tidak mengikuti jalur resmi. Karena tidak ada jaminan baik dari segi legal
maupun segi sosialnya. Dubes barang kali sukar mau membantu juga, makanya kami mau menghindari perkara-perkara seperti itu jadi kami hanya ingin menerima pekerja
yang melewati jalur resmi bukan jalur ilegal, dan kami tidak ingin menimbulkan perkara-perkara yang terjadi di kemudian hari kalau melalui jalur ilegal.tuturnya.