11 Tahun Suprihatin Hilang Kontak dengan Keluarga
Suprihatin |
Saya Ani tetangganya mbak Suprihatin, setiap saya pulang cuti ibunya mbak suprihatin selalu menanyakan tentang keadaan anaknya yang sudah hampir 12 tahun tanpa kabar, sedangkan aku bekerja di Hongkong dan mbak Suprihatin di Malaysia, kasihan sekali min ibunya dia hidup sendirian
terang Ani saat mengawali percakapan dengan PahlawanDevisanews.com lewat inbox.
Di tahun pertama keberangkatan Suprihatin ke Malaysia masih ada kontak dengan keluarga dan masih sering kirim uang untuk pengobatan ayahnya, tapi di tahun ke dua yaitu 2005 Suprihatin sudah tidak memberi kabar lagi pada keluarganya, nomor telponnya juga sudah tidak aktiv lagi.
Ibu kandung Suprihatin |
Pesan Ibu Kandung Suprihatin untuk anaknya: Nduk cepet pulang nduk, bagaimanapun keadaanmu tolong kasih kabar, kamu gak bawa uang juga tidak papa yang penting kamu masih hidup, bapakmu sampai meninggal karna sakit-sakitan mikirin kamu yang tidak pernah kasih kabar
Suprihatin Tenaga Kerja Wanita (TKW) di perkirakan berusia 40 tahunan, asal Pacitan Jawa Timur berangkat ke Malaysia tahun 2004 dan putus kontak tahun 2005, berbagai upaya sampai mendatangi orang pintar sudah di lakukan oleh keluarganya' yang katanya Suprihatin masih hidup tapi hasilnya masih nihil.
Sesampai ayah kandung Suprihatin sakit-sakitan dan meninggal karna terlalu memikirkan anaknya yang tanpa kabar.
Selama ini kedua anak perempuan Suprihatin di asuh oleh suaminya dan kini keduanyapun sudah besar dan salah satu diantara mereka sudah menikah dan punya anak.
Selama ini kedua anak perempuan Suprihatin di asuh oleh suaminya dan kini keduanyapun sudah besar dan salah satu diantara mereka sudah menikah dan punya anak.
Suami dan kedua anak perempuan Suprihatin |
Pesan Suami Suprihatin-Kadhi : Suprihatin aku merindukanmu, aku tidak mengharapkan apa-apa darimu, cepatlah pulang dan kasih kabar, aku masih bersedia menerimamu kembali bagaimanapun keadaanmu, karna aku masih suamimu.
Pesan dari kedua anak perempuan Suprihatin(Niken&Novi: Buk, Kini kami sudah besar, kami kangen sama ibu,
aku sudah menikah dan punya anak loh bu, apa ibu tidak mau melihat cucu ibu, ibu tidak bawa uang juga tidak papa, yang penting ibu kasih kabar kami.