Tujuh WNI Ditangkap sebelum Lolos Gabung ISIS; Didanai Seorang Wanita
"Tanggal 22 September kemarin keberangkatan mereka berhasil digagalkan tujuh warga negara Indonesia (WNI) di Bandara Cengkareng saat belum berangkat ke Suriah," kata Boy Rafli di Humas Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Dari tujuh orang itu, polisi telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka di antaranya ANF, A dan W. Di mana W adalah seorang perempuan yang mendanai pemberangkatan tujuh orang tersebut ke Suriah.
Lanjut Boy, dari pengembangan tiga tersangka pagi tadi Polri menangkap AR alias Abu Fauzan di dekat kediamannya Mustika Jaya, Bekasi. AR juga langsung ditetapkan sebagai tersangka karena memfasilitasi dan mengkoordinir anggota yang akan berangkat ke Suriah.
"Bahkan dia (AR) memberikan semacam pembekalan pada mereka yang berangkat belajar teknis persiapan dan jawaban untuk berbohong kalau tertangkap," ucap Boy Rafli.
Tambah Boy, berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut didapati bahwa AR sebelumnya telah berhasil memberangkatkan beberapa anggota untuk gabung bersama ISIS di Suriah. "Ternyata sudah sekitar tiga sampai empat kali pemberangkatan, sebelumnya di 2015 bulan Oktober, November dan Desember," tambahnya.
AR adalah; Agus Riyanto alias Abu Fauzan yang tinggal di perumahan Mustika Jaya, Bekasi.
AR diduga memiliki peran sebagai fasilitator pemberangkatan para WNI ke Suriah dan memberikan bekal serta arahan untuk berbohong pada petugas jika berhasil tertangkap oleh petugas.
Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar, tersangka AR telah berhasil memberangkatkan puluhan WNI dengan empat kali pemberangkatan sejak Oktober, November dan Desember tahun 2015.
"Kurang lebih puluhan WNI, rata-rata berasal dari Pulau Jawa," terang Boy Rafli saat dihubungi, Kamis (29/9/2016).
Boy menjelaskan, dalam kasus itu pihak Densus telah melakukan penahanan dan pemeriksaan terkait perannya. "Masih diperiksa karena masih dikroscek. Dari dokumen yang ada kota masih pelajari," jelasnya.
Terpisah, sumber lain yang valid mengatakan kalau para simpatisan ISIS ini merupakan turunan ideologis pemberontak separatis Indonesia NII / DI /TII (Negara Islam Indonesia / Darul Islam / Tentara Islam Indonesia). yang dipimpin oleh Karto Suwiryo yang beroperasi di Jawa sejak jaman masa kemerdekaan, gerakan makar yang harus ditumpas dari bumi pertiwi nusantara. (*)
Sumber : Sindo