Satu TKI Ponorogo Hilang Jadi Korban Badai Typhoon Taiwan

Taiwan-Badai Typhoon
yang melintasi akhir September lalu memakan 1 korban Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Ponorogo.
Adalah Hadi Baskoro (48) TKI asal Desa Semanding, Kecamatan Jenangan,
Kabupaten Ponorogo yang merenggang nyawa karena tersambar badai Typhoon,
Rabu (27/9/2016) lalu.
Tangis terus mengalir di pipi istri Hadi Baskoro, Umiyati saat dikunjungi di rumahnya. Umiyati masih belum percaya suaminya hilang saat badai Typhoon akhir September lalu. Dia mengatakan sebelum dinyatakan hilang, suaminya menghubunginya pada pagi harinya.
Tangis terus mengalir di pipi istri Hadi Baskoro, Umiyati saat dikunjungi di rumahnya. Umiyati masih belum percaya suaminya hilang saat badai Typhoon akhir September lalu. Dia mengatakan sebelum dinyatakan hilang, suaminya menghubunginya pada pagi harinya.
"Suami
saya sebelum hilang telepon pada pagi harinya. Tapi sorenya saya
ditelepon saudara bahwa suami saya hilang. Karena terkena badai
Typhoon," kaya Umiyati.
Dia mengaku masih belum percaya kalau suaminya hilang karena basai Typhoon. Dia menjelaskan dari keterangan yang didapat suaminya sebenarnya diliburkan saat badai Typhoon.
Namun, lanjut dia, saat itu, suaminya mengambil makan. Saat ditengah jalan badai Typhoon menyerang.
Dia mengaku masih belum percaya kalau suaminya hilang karena basai Typhoon. Dia menjelaskan dari keterangan yang didapat suaminya sebenarnya diliburkan saat badai Typhoon.
Namun, lanjut dia, saat itu, suaminya mengambil makan. Saat ditengah jalan badai Typhoon menyerang.
"Akhirnya kecelakaan dan nyemplung ke pantai. Namun belum dinyatakan tewas karena belum ada jenazah," terangnya.
Umiyati memaparkan suaminya tidak seorang diri. Namun ada juga TKI asal Dolopo dan juga belum ditemukan sampai sekarang.Dia berharap suaminya cepat ditemukan. Entah bernyawa atau tidak bernyawa.
"Kalau memang sudah meninggal semoga cepat ditemukan. Pun masih hidup " kata ibu dua orang anak tersebut.Umiyati mengaku tidak ada firasat apapun. Suaminya bahkan saat telepon rumah ingin memperpanjang kontrak. Namun dirinya ingin suaminya pulang segera ke Indonesia."Sudah 2 tahun 7 bulan. Saya pengen suami cepat pulang saja. Tapi ternyata kenyataan berkata lain. Suami saya hilang," katanya sambil menahan tangis.
Umiyati memaparkan suaminya tidak seorang diri. Namun ada juga TKI asal Dolopo dan juga belum ditemukan sampai sekarang.Dia berharap suaminya cepat ditemukan. Entah bernyawa atau tidak bernyawa.
"Kalau memang sudah meninggal semoga cepat ditemukan. Pun masih hidup " kata ibu dua orang anak tersebut.Umiyati mengaku tidak ada firasat apapun. Suaminya bahkan saat telepon rumah ingin memperpanjang kontrak. Namun dirinya ingin suaminya pulang segera ke Indonesia."Sudah 2 tahun 7 bulan. Saya pengen suami cepat pulang saja. Tapi ternyata kenyataan berkata lain. Suami saya hilang," katanya sambil menahan tangis.
Dia
menjelaskan sampai saat ini ada satu titik temu. Yakni ada yang
mengatakan bahwa ditemukan jenazah tenaga kerja asal Indonesia.
"Tapi belum ada informasi resmi. Katanya masih diotopsi. Pihak dinas terkait juga belum ke rumah," pungkasnya. Sementara sampai berita ini diturunkan pihak Dinsosnakertrans Ponorogo belum bisa dikonfirmasi. Baik via telepon maupun sms.
"Tapi belum ada informasi resmi. Katanya masih diotopsi. Pihak dinas terkait juga belum ke rumah," pungkasnya. Sementara sampai berita ini diturunkan pihak Dinsosnakertrans Ponorogo belum bisa dikonfirmasi. Baik via telepon maupun sms.