Tepat 7 Hari Meninggalnya Mifta, Donasi Untuk Mifta Akan Ditutup
Bertepatan dengan 7 hari kematian Dwi Miftakhul Khasanah (13), Siswi SMP Maarif Ponorogo yang menjadi korban kecelakaan, Ayah Mifta Pujo Kastowo (58) meminta donasi untuk Mifta ditutup. Untuk sementara donasi yang diterima dalam bentuk uang tunai, baik yang disampaikan oleh komunitas dan perseorangan sudah mendekati angka 300 Juta rupiah.
Sedangkan donasi yang dikirimkan ke
rekening pribadi di BRI atas nama Pujo Kastowo belum dapat dihitung,
untuk menghitungnya masih menunggu bank beroperasi pada hari senin.
Selain donasi dalam bentuk uang, donasi dalam bentuk material bangunan
juga mulai berdatangan hari ini. Pemberian material bangunan ini datang
dari masyarakat dan berbagai komunitas setelah mendengar adanya rencana
pemugaran rumah orangtua Mifta.
Tim “Donasi
Mifta” memutuskan untuk menutup donasi untuk Mifta pada hari Senin
(31/10/2016), sebelum jam 00.00 WIB. Keputusan ini disepakati dalam
rapat tim yang dilakukan pada Minggu (30/10/2016) malam. Setelah
penutupan donasi, total donasi yang terkumpul baik dalam bentuk uang
tunai maupun yang ditransfer ke rekening pribadi pak Pujo baru akan
dapat dihitung.
Pada kesempatan tersebut, mewakili pihak
keluarga, Anam Ardiansyah sangat mengapresiasi kepedulian masyarakat
yang telah memberikan perhatian atas kondisi keluarga Mifta.
“Mewakili pihak keluarga, kami mengucapkan banyak terimakasih,” kata Anam Ardiansyah dalam pertemuan tim “Donasi Mifta”.
“Atas permintaan pak Pujo, donasi akan ditutup besuk malam” terang Anam.
“Mewakili pihak keluarga, kami mengucapkan banyak terimakasih,” kata Anam Ardiansyah dalam pertemuan tim “Donasi Mifta”.
“Atas permintaan pak Pujo, donasi akan ditutup besuk malam” terang Anam.
Selain itu, untuk menjaga perasaan
keluarga, atas nama keluarga, Anam juga meminta agar pemberitaan tentang
pak Pujo dan keluarganya dihentikan agar tidak menjadi polemik
berkepanjangan dimedia sosial.
Untuk selanjutnya, panitia “Donasi
Mifta” yang terdiri dari perwakilan Keluarga, Komunitas ICWP, Pemerintah
desa dan Rumah Duafa Ponorogo akan berkonsentrasi pada langkah
selanjutnya. Rencananya, Tim akan segera mengurus kepindahan KTP pak
Pujo dari Madiun ke Ponorogo, mengurus sertifikat tanah dan memugar
rumah pak Pujo.