Disnaker PJTKI Telah Bersiap Menyambut Jenazah Korban "Jalan Berdarah" Di Malaysia
Wami Windasih (19) salah satu TKI yang menjadi korban kematian dalam insiden Jalan berdarah di Penang Malaysia pada Selasa (23/10)
pagi jenazahnya akan diterbangkan dari Bandara Internasional Bayan Lepas Penang Malaysia Hari ini (26/10). Bersamaan dengan jenazah Wami,
juga akan diterbangkan dengan pesawat yang sama, jenazah Titik Katinengsih, BMI asal Mejayan, Caruban, Madiun yang juga menjadi korban
meninggal dalam insiden yang sama.
Saat itu lantaran mengalami kerusakan, bus berhenti di pinggir jalan. Malang tak dapat ditolak, bus yang mereka tumpangi ditabrak dari arah
belakang oleh bus rombongan pekerja PT Neksus pukul 05.30 WIB.
Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Sragen sedang berkoordinasi dengan BNP2TKI dan Kemenaker ihwal agenda dalam pemulangan serta penyambutan dan pemulangan jenazah Wami.
“Direncanakan jenazah tiba di Bandara Adisucipto Yogyakarta, Jumat [27/10/2017] pukul 06.00 WIB,” ujar dia
Berdasarkan laporan yang diterima Pemkab Sragen, sebelum berangkat ke Malaysia Wami menjalani pelatihan di PT Adila Frescy Farindo Duta,
Gambiran, Sragen. Dia berangkat melalui BNP2TKI Sragen.
“Biar diurus Disnakertrans Sragen dan BNP2TKI, biar koordinasi dulu. jika memang pihak keluarga tidak mampu, nanti kami berikan bantuan.
Keluarga berharap jenazah bisa segera dipulangkan untuk dimakamkan,”ungkapnya
Tatang menerangkan keluarga Wami tidak akan mempermasalahkan dan menuntut secara hukum ihwal kematian anak mereka. “Yang terpenting mereka
ingin segera memakamkan jenazah korban,” imbuh dia.
Wami merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
“Bapak korban Wagiyono bekerja sebagai petani, ibundanya jualan cilok dan tepo [sejenis lontong]. Ekonomi keluarga korban memang termasuk kurang mampu,” tutur dia.
Pandu menerangkan keluarga Wami sangat terpukul begitu mendapat kabar meninggalnya Wami. Apalagi Wami masih muda, belum menikah, dan belum
lama berangkat ke Malaysia dan sudah di timpa musibah dan meninggal.ujarnya