Breaking News

KIsah Pilu,TKI Malaysia Ilegal,Yang Rela Tidur Di Kantor Polisi Demi Bisa Bertemu Sang Buah Hatinya


Pada akhirnya Tkw Asal Maaysia,Pujiastuti yang tinggal di musala Mapolsek Kalidawir bisa tersenyum lega
Setelah tujuh bulan berpisah dengan keluarganya, perempuan asal  Desa Prupuk, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah itu sudah bisa bertemu dengan anaknya,
Putri Aliyana (1). Pertemuan Puji dengan anaknya berkat mediasi angogta Polsek Kalidawir.

Tujuh bulan sebelumnya, saat masih di Malayasia, Puji menyerahkan Putri ke temannya, Hariyani asal Penataran, Blitar.

Hariyani khawatir Puji akan meminta Putri kembali.
“Sebenarnya Mbak Hariyani hanya salah paham. Saya tidak mau ambil Putri kembali. Saya hanya ingin bertemu,” ucap Puji kepada SURYAMALANG, Minggu (1/9/2017).

Pertemuan berlangsung sekitar 30 menit di Mapolsek Kalidawir.
Putri datang diantar saudara sepupu Hariyani bersama pengasuhnya.
Saat ini Hariyani sedang bekerja di Malaysia. Puji mengaku sangat bahagia bertemu dengan Putri saat itu.

Begitu juga Natasya (10), kakak Putri. Meskipun Putri tidak lagi mengenalinya,
namun dia senang anaknya terawat.
“Badannya gemuk. Anaknya cantik. Saya senang dia lebih terjamin kehidupannya di malaysia sana,” ucap Puji.

Puji mengaku hanya khawatir dengan keselamatan Putri,Sebab ada banyak kasus anak-anak kecil dijual di Malaysia.
Setelah tahu Putri tumbuh sehat, Puji mengaku merasa puas dan senang

Puji berharap Hariyani bisa bermurah hati di lain waktu. Setidaknya mengizinkan dirinya untuk bertemu Putri, sekedar melepas kangen.

“Kalau tidak boleh saya datang ke Blitar, bawalah Putri ke Tegal,” ucapnya. Sementara itu,
Kepala SPKT Polsek Kalidawir, Aiptu Sanuri mengatakan pihaknya merasa lega karena kedua pihak saling memahami.

Pihak Hariyani memang tidak punya anak, dan sudah menganggap Putri seperi anak sendiri.
Sedangkan Puji sebagai ibu kandung merasa rindu karena sudah tujuh bulan berpisah.

“Pihak keluarga Hariyani memperbolehkan Puji bertemu anaknya di lain waktu. Dan ibunya juga berjanji tidak mengambil anaknya,” ucap Sanuri
Sebenarnya Pujiastuti memiliki suami dan dua anak yang berusia remaja di Tegal. Namun dia menggugat cerai suaminya pada 2005, karena lima tahun mengaggur.

Namun, suaminya menolak dan mengancam akan membunuhnya. Puji kemudian bekerja di Malaysia secara ilegal.

Di Malaysia, Puji menikah siri dengan Muhammad Zulkifli Ricard (35), alias Ricardzul, seorang tukang masak asal Sabah dan tinggal di Malaka.
Dari pernikahan ini lahir Natasya (10) dan Putri (1).

Saat Putri berusia tiga bulan, tepatnya Bulan Januari 2017, ada operasi besar-besaran di Malaysia.
Puji khawatir Putri akan dipenjara bersamanya. Karena itu Puji menyerahkan Putri ke Hariyani untuk diselamatkan.

Hariyani kemudian membawa Putri ke Keduataan Besar Indonesia, dan dibuatkan paspor. Putri diakui sebagai anaknya.

Hariyani membawa Putri keluar dari Malaysia lewat Batam, dan lanjut ke Bandara Juanda pada 20 Februari 2017.

Setelah memastikan anaknya selamat, Puji dan Natasya menyerahkan diri ke imigrasi Malaysia. Puji dideportasi melalui Tanjung Pinang, dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 28 Juli.

Sekarang Puji sedang hamil akan ke-3 bersama Richardzul. Namun, Puji dipastikan tidak bisa lagi masuk ke Malaysia dalam waktu lima tahun ke depan.

Sebab, paspornya sudah masuk daftar deportasi. Kini Puji ingin memulai hidup di Tegal, dibantu pihak keluarga yang mau menerimanya saat ini.