|
BMI Hong Kong yang sedang berpose setelah kursus rias |
Di balik cerianya TKW yang suka selfie di Dunia Maya, ternyata semua itu hanya selingan di saat TKW lagi budrek, padahal kalo di dunia nyata kehidupanya gak seperti yang di gambarkan di dunia maya. Dimana dia harus membanting tulang demi keluarga di rumah, mana lagi yang punya suami yang tiap bulan selalu bertanya (Mah udah kirim belum?) dan kalopun nominal kirimanya tidak sama dengan bulan lalu suaminya akan menanyakan dengan serius. Selain itu juga harus menahan rindu terhadap kampung halaman, berbeda merantau di ibu kota yang bisa pulang kampung kapan saja, tapi kami hanya bisa pulang kampung/ cuti jika kontrak selesai. Yang mana kalau bekerja belum maksimal di marahi majikan, terkadang tengah malam harus bangun di saat orang sedang terlelap tidur, karna mendapat job seperti itu. Seandainya semua orang berfikir bagaimana penderitaan menjadi TKW, mungkin akan ada yang berkata ''Semoga perjuanganmu mebawa kebahagiaan di hari tuamu wahai TKW, terkadang orang mengangab TKW itu murahan lah, jual ini, jual itu, tapi itu hanya segelintir saja dan hal itu mencoreng nama baik TKW.