Derita TKI di Penjara Malaysia, Sungguh tak Manusiawi
Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tertangkap
di Malaysia mendapat perlakuan tak manusiawi. Selama mereka di penjara, mereka
mengalami kepedihan yang tak terperi.
Caiwan adalah salah satu contohnya. Pria 22 tahun itu ditangkap saat bekerja di Kuching. Setelah itu, dia jebloskan ke penjara.
Derita Caiwan pun dimulai ketika dia sakit
demam. Badannya menggigil, Caiwan bahkan sempat tidak bisa berdiri.
Untuk berjalan, dia harus merangkak.
“Saya dipenjara selama tiga bulan,
dipotong satu bulan. Selama dua minggu terakhir saya sakit,” ungkapnya
di Kantor Dinas Sosial Kalbar, Jalan Sutan Syahrir, Pontianak, Rabu
(21/9).
Selama di penjara, Caiwan mengaku diberi makananan berasa asin.
“Bahkan saking asinnya sampai ada terasa pahit, tidak cocok untuk orang yang kondisi sedang sakit,” sambungnya.
Herman, 43, juga mengalami nasib yang serupa. Dia mengatakan, penjara menggunakan teralis terbuka sehingga angin bebas masuk.
Dia tidur di panggung dengan lantai papan. Ketika bilik penuh, kadang dia tidur di lantai.
“Satu bilik (ruang) itu bisa 70 orang. Posisi tidur saja susah, berimpitan. Ada selimut tapi hanya separuh badan,” katanya.
Herman mengaku juga pernah sakit. Kakinya lumpuh sehingga dia tak bisa berdiri dan berjalan.
“Saya jera untuk kembali ke sana, dan memilih berkerja di negeri sendiri saja,” ujar bapak satu anak ini.
Kepedihan juga dialami Haryanto. Dia mengaku sudah satu bulan sakit. Awalnya demam.
Kemudian, saat hendak berdiri, dia
langsung jatuh. Kakinya lumpuh. “Ada petugas medis, tetapi hanya
diberikan obat begitu,” ujarnya.
Sumber:JPNN