TKI Hong Kong Terdakwa Pencuri Brankas, Bebas
Hong Kong- Jangan mudah menyerah jika memang kita tak bersalah. Itulah yang dialami Yani (nama panggilan). Pengadilan Eastern di Sai Wan Ho pada November 2016 ini memutuskan bahwa Yani, tak bersalah dan bebas atas tuduhan mencuri brankas milik majikannya.
Vonis bebas dari pengadilan inipun memperkuat Yani untuk menuntut balik agar majikannya membayar uang long service.
Ini karena sang Majikan tempat Yani bekerja selama 11 tahun itu, sebelumnya menolak membayar hak-hak ketenagakerjaan BMI ini dengan alasan Yani telah mencuri brankas miliknya.
“Hakim di sidang bilang bahwa Yani diputuskan bebas (dari tuduhan mencuri) salah satunya karena selama bekerja mengurus Bo Bo, hubungannya baik-baik saja dan kalaupun memang ingin mencuri, kenapa dia justru mengambil brankas yang password dan kuncinya hanya dipegang Majikan? Sementara barang-barang lain malah aman-aman saja tak tersentuh,” kata Herman dari Christian Action yang mendampingi BMI tersebut.
Hakim di sidang Senin (14/11/2016) juga menyatakan keputusan bebas itu terutama berdasarkan fakta bahwa Majikan tak dapat memberikan bukti-bukti kuat seperti sidik jari ataupun rekaman kamera pengaman yang dapat membuktikan bahwa Yani benar-benar mencuri brankas tersebut.
Sementara di lain pihak, kunci apartemen Majikan ternyata dimiliki banyak anggota keluarga besar. Hal ini otomatis membuka kemungkinan bahwa banyak orang selain Yani, sebenarnya dapat masuk ke rumah dan mengambil brankas tersebut.
Tuduhan pencurian ini terjadi pada 26 Juni 2016. Saat itu, Yani yang telah mengabdi selama 11 tahun tiba-tiba dituduh mencuri brankas milik majikannya, tak lama setelah BMI ini memijat Dai Dai dan Koko Majikan di ruang tamu.
“Koko (majikan) selesai saya pijat lalu masuk kamar dan langsung teriak: Kamu ambil ya? Lah, berat brankas itu ada kali 30 kg, mana kuat saya menggotongnya?,” kata Yani berkisah.
Namun Majikan tetap poking dan polisi akhirnya menemukan brankas tersebut di 3 lantai di bawah flat majikan.
Sekalipun brankas telah ditemukan, polisi tetap menggiring Yani untuk ditahan dua hari di Kepolisian Chai Wan dan North Point.
Setelah bebas dengan jaminan uang HK$ 130, Yani kembali ke rumah majikan untuk hanya menerima kenyataan ternyata dirinya telah kena terminate. Majikan juga menolak membayar notis 1 bulan maupun long service dengan alasan Yani telah mencuri. Sekalipun saat itu pengadilan belum memutuskan vonis.
Akhirnya, keputusan Pengadilan Eastern, Senin, (14/11/2016) memberi harapan baru untuk Yani. Vonis bebas ini menjadi bukti kuat untuk BMI tersebut balik menuntut Majikan ke Labour Tribunal untuk membayar semua hak-hak ketenagakerjaannya.
Tanpa vonis bersalah mencuri ini, Majikan tak lagi punya alasan kuat untuk menolak membayar notis 1 bulan gaji karena memecat tanpa pemberitahuan, dan juga untuk menolak membayar long service Yani.
Saat berita ini diturunkan, Yani bersama Christian Action masih dalam proses menuntut hak-hak ketenagakerjaan BMI ini di Labour Tribunal.
Source:SUARA.HK