Breaking News

Begini sisi gelap kota Hong Kong, orang miskin tinggal dalam kandang



7 tahun saya tinggal di Hong Kong, meskipun jadi TKW saya sangat bersyukur karena tempat yang saya tinggali memang lebih nyaman. Hong Kong adalah salah satu kota terkaya di Asia dengan lebih dari 1.223 gedung pencakar langit menjulang.  Kendati demikian masih ada ribuan orang tak punya tempat tinggal yang layak. Salah satu alasan adalah  mahalnya harga tanah. Biaya hidup yang tinggi di Hong Kong juga membuat beberapa orang tak mampu menyewa apartemen layak dengan harga terjangkau.

Mereka terpaksa hidup di kos atau apartemen sempit karena tak punya cukup uang. Lebih menyedihkan, beberapa orang di Hong Kong terpaksa tinggal di dalam kandang jeruji yang biasa diperuntukkan bagi anjing.

Ya, hidup di bilik apartemen, kos sempit, flat yang disekat-sekat hingga rumah seperti kandang menjadi pilihan pahit puluhan ribu warga Hong Kong. Dilansir brilio.net kutip dari Emgn, Rabu (24/8) berikut beberapa foto yang menunjukkan fakta menyedihkan tersebut.

1. Krisis yang dialami oleh warga Hong Kong ini adalah konsekuensi dari mahalnya harga perumahan yang terus meroket dan tak terjangkau.



2. Mereka diharuskan membayar uang sewa HK$ 1.700-1.900 per tahun atau setara dengan Rp 2,9-3,2 juta untuk tinggal di kandang berukuran 16 kaki persegi yang menjejali sebuah unit apartemen atau bangunan bobrok.



3. Dengan panjang hanya 1,8 meter dan lebar kurang dari 1 meter yang disusun bertingkat membuat keadaan mereka terlihat sangat memprihatinkan.



4. Awalnya, rumah kandang dibangun untuk pria lajang yang datang dari daratan China pada tahun 1950-an.



5. Namun angka kemiskinan yang terus meningkat serta mahalnya harga perumahan membuat permintaan untuk rumah kandang terus tumbuh.



6. Rata-rata waktu untuk daftar tunggu perumahan umum pemerintah adalah sekitar lima sampai tujuh tahun. Akibatnya banyak yang mundur dan memilih tinggal di kandang dalam untuk jangka panjang.



7. Agar tak digigit kutu kasur, mereka menggelar tikar bambu sebagai alas tidur. Tapi tetap saja kutu sering menggigit mereka.



8. Banyak yang mengira kondisi hidup ini bersifat sementara, tetapi melambungnya harga perumahan akan sulit bagi siapaun untuk melihat masa depan yang cerah.



9. Apartemen bobrok atau bangunan tak layak tempat mereka tinggal kurang terjaga kebersihannya. Kamar kecil terdiri dari dua jenis, jongkok dan duduk.



10. Leung Shu (78), salah satu yang tinggal di sana. Ia berbagi kandang dengan empat orang lainnya.