Perawat Lelaki dari Indonesia Penjaga Lansia di Taiwan
Taiwan-Jarang
sekali kita temukan perawat lelaki di Negara-negara tujuan para TKA,
khususnya dari Negara kita, Indonesia. Pada dasarnya, kebanyakan perawat
di perantauan adalah wanita. Tapi suatu kejutan, salah satu rumah sakit
di Taipei pada beberapa tahun silam, terlihat 2 orang lelaki asal Indonesia yang bekerja sebagai perawat di sana.
Sebut saja Ali yang berumur 29 tahun. Dia merawat pasiennya lelaki separuh baya berumur 57 tahun. Satu lagi bernama Wandi, 35 tahun merawat akong berusia 85 tahun.
Kedua perawat ini datang dari daerah yang sama yaitu Malang, Jawa Timur dan juga dari PJTKI sama pula dan suatu kebetulan juga berada di rumah sakit dan ruangan yang sama. Pekerjaan perawat lelaki ini tidak jauh berbeda dengan perawat wanita pada umumnya yaitu membantu segala kebutuhan sang pasien atau yang akan dilakukan pasiennya.
Karena profesi dan kehadiran mereka bisa menggugah hati dan menjadikan contoh dalam pandangan positif, khususnya buat kaum lelaki Indonesia. Tidak harus mengeluarkan uang puluhan juta, dengan biaya terjangkau bisa mendapatkan pekerjaan dan gaji yang lumaayn (sesusai peraturan pemerintah tentunya). Tidak juga harus mengeluarkan uang pribadi buat makan sehari-hari karena sudah mendapat uang tambahan buat makan.
Sebenarnya di negara-negara maju seperti Taiwan misalnya, banyak sekali para calon majikan yang ingin mencari perawat lelaki untuk keluarganya yang sakit, kemungkinan si sakit bertubuh besar dan tinggi, yang ditakutkan para perawat wanita adalah tidak kuat membopong pasiennya, sedang keluarganya yang lain sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga tidak sempat membantu dalam perawatan si pasien. Tapi sejauh ini sepertinya belum ada yang tergugah bagi para TKI (lelaki) untuk mendaftarkan diri sebagai perawat.
Jika pria di Indonesia ada banyak yang mau menjadi perawat di sini seperti Ali dan Wandi ini, suatu terobosan baru tentunya buat para pria Indonesia yang ingin mencoba merantau di Taiwan. Dan suatu pengalaman yang menarik pasti buat diri sendiri, dengan kesabaran bisa membantu orang lain yang membutuhkan. Juga bisa mengirim uang membantu keluarga di Indonesia atau buat tabungan di masa depan. Pekerjaan ini sangat mulia.
Sumber:Indosuara
Sebut saja Ali yang berumur 29 tahun. Dia merawat pasiennya lelaki separuh baya berumur 57 tahun. Satu lagi bernama Wandi, 35 tahun merawat akong berusia 85 tahun.
Kedua perawat ini datang dari daerah yang sama yaitu Malang, Jawa Timur dan juga dari PJTKI sama pula dan suatu kebetulan juga berada di rumah sakit dan ruangan yang sama. Pekerjaan perawat lelaki ini tidak jauh berbeda dengan perawat wanita pada umumnya yaitu membantu segala kebutuhan sang pasien atau yang akan dilakukan pasiennya.
Karena profesi dan kehadiran mereka bisa menggugah hati dan menjadikan contoh dalam pandangan positif, khususnya buat kaum lelaki Indonesia. Tidak harus mengeluarkan uang puluhan juta, dengan biaya terjangkau bisa mendapatkan pekerjaan dan gaji yang lumaayn (sesusai peraturan pemerintah tentunya). Tidak juga harus mengeluarkan uang pribadi buat makan sehari-hari karena sudah mendapat uang tambahan buat makan.
Sebenarnya di negara-negara maju seperti Taiwan misalnya, banyak sekali para calon majikan yang ingin mencari perawat lelaki untuk keluarganya yang sakit, kemungkinan si sakit bertubuh besar dan tinggi, yang ditakutkan para perawat wanita adalah tidak kuat membopong pasiennya, sedang keluarganya yang lain sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga tidak sempat membantu dalam perawatan si pasien. Tapi sejauh ini sepertinya belum ada yang tergugah bagi para TKI (lelaki) untuk mendaftarkan diri sebagai perawat.
Jika pria di Indonesia ada banyak yang mau menjadi perawat di sini seperti Ali dan Wandi ini, suatu terobosan baru tentunya buat para pria Indonesia yang ingin mencoba merantau di Taiwan. Dan suatu pengalaman yang menarik pasti buat diri sendiri, dengan kesabaran bisa membantu orang lain yang membutuhkan. Juga bisa mengirim uang membantu keluarga di Indonesia atau buat tabungan di masa depan. Pekerjaan ini sangat mulia.
Sumber:Indosuara