Breaking News

Keluarga kaget dengar Siti Aisyah dituduh bunuh saudara pemimpin Korea Utara

Paspor Siti Aisyah, Pembunuh Kim Jong Nam
Keluarga dan para tetangga Siti Aisyah, kaget saat mendengar bahwa ibu satu anak ini menjadi tersangka pembunuhan terhadap saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Nan. Siti Aisyah, 25 tahun,  bersama kekasihnya yang berasal Malaysia dan seorang wanita berpaspor Vietnam, menjadi tersangka pembunuhan Kim Jong Nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.

“Saya kaget dengar dia ditangkap karena membunuh orang. Saya tak bisa percaya dia sanggup melakukan kejahatan- seperti yang diberitakan media- kalau dia itu agen intelejen,” kata mantan mertua Aisyah, Tjia Liang Kiong kepada media AFP di Jakarta.

Sementara ibu dari Aisyah, Benah, sampai tak bisa tidur apalagi makan sejak mendengar berita tentang anaknya itu. “Sejak kami dengar dari televisi, saya tak bisa tidur atau makan. Bapaknya sama saja, dia berdoa dan mengaji terus, bapaknya bahkan tak mau ngomong sama siapapun,” kata Benah lewat telepon kepada AFP.

“Sebagai orang kampung, kami hanya bisa berdoa,” kata Benah, lagi.

Tak hanya keluarga dan mantan mertua Aisyah, para tetangga wanita inipun juga menyatakan tak bisa percaya bahwa Aisyah adalah agen intelejen internasional seperti yang diberitakan media-media. Mereka menyatakan, Aisyah selama ini  dikenal sebagai wanita muda yang sopan dan pendiam.

Aisyah menikah dengan suami pertamanya, yang adalah anak laki-laki dari Tjia Liang Kiong, dari tahun 2008 hingga tahun 2011. Dalam jangka waktu itupula, Aisya bersama suami pertamanya tinggal di Tambora, Jakarta Barat di rumah kontrakan yang sederhana.

“Ya, Allah, bagaimana saya mau percaya, Dia itu baik ke semua orang di sini, dia itu lugu. Bagaimana bisa membunuh orang penting? Tidak mungkin, mustahil,” kata Aminah, salah satu mantan tetangga Aisyah di kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Mantan mertua Aisyah, Tjia Liang Kiong atau yang biasa dipanggil Akiong, bercerita bahwa anak laki-lakinya bersama Aisyah pindah ke Malaysia pada tahun 2011 untuk mencari penghidupan lebih baik setelah bisnis garmen suami-istri ini bangkrut di Jakarta. Keduanya menitipkan anak laki-laki mereka yang masih berusia 2 tahun saat itu, yang hingga kini masih dibesarkan oleh Akiong dan istrinya.

Namun setahun kemudian, Aisyah pulang sendiri ke Jakarta dan menemui Akiong untuk memberitahu dia minta cerai karena perkawinan mereka sudah tak bahagia lagi. Sementara sang suami mengadu kepada Akiong bahwa Aisyah terlibat asmara dengan pria Malaysia.

Pasangan ini akhirnya bercerai pada 2012 dan Aisyah pindah ke rumah orang tuanya di Serang, Banten sambil bekerja di pabrik sepatu. Beberapa bulan kemudian, Aisyah pindah kerja ke Batam dan terakhir mengunjungi anaknya yang dirawat Akiong di Jakarta pada akhir Januari 2017.

Akiong ketika itu sempat menyadari mantan menantunya itu terlihat kurus dan tak sehat. Saat ditanyai, Aisyah hanya menjawab dirinya sedang sakit pernapasan namun tak banyak bicara lagi.

Imigrasi Indonesia mendata bahwa Aisyah masuk ke Malaysia pada 2 Februari 2017 lewat Batam dan sejak itupula belum tercatat pulang ke Tanah Air sampai kasus pembunuhan kakak tiri petinggi pemimpin Korea Utara ini terjadi.

Aisyah bersama pria kekasihnya yang warga Malaysia dan seorang wanita Vietnam ditangkap berdasarkan rekaman video pengaman di Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia. Ketiganya menjadi tersangka pembunuhan berencana terhadap Kim Jong Nam, setelah kakak tiri pemimpin Korea Utara itu jatuh sakit pada Senin pagi, 13 Februari 2017 dan akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Paramedis menemukan Kim sebelumnya memakan makanan yang telah disemprot dengan cairan kimia beracun saat di Bandara Kuala Lumpur.
Sumber:SuaraHK