TKI Ini Melahirkan di Kapal Dibantu Oleh Para Penumpang
Fitriani (20), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Malaysia asal warga Dusun III Ujung Baru Desa
Kwala Penaga Kecamatan Seruwe Kabupaten Aceh Tamiang, NAD harus
melahirkan anak laki-lakinya di atas kapal tongkang dalam perjalanan
pulang mereka dari Malaysia.
Beruntung, ia bersama 99 TKI lainnya yang tiba di pelabuhan tikus Kelurahan Silo Baru Kecamatan Silo Laut, Kamis (9/3) sekitar pukul 15:00 WIB diselamatkan oleh bidan desa setempat setelah aparat gabungan yang terdiri dari Polsek Air Joman dan Satuan Intel Kodim 0208 Asahan mengamankan mereka karena dicurigai membawa barang barang illegal dari luar negeri dan perjalanan buruh migran itu tanpa dokumen lengkap.
Sartika, bidan desa yang memberikan pertolongan terhadap wanita yang diperkirakan melahirkan di atas kapal tongkang sekitar pukul 08:00 WIB, saat para TKI ini sedang dalam perjalanan mengatakan, saat ini kondisi bayi laki-laki itu dalam keadaan sehat dengan berat badan 2,8 Kg. Kini bayi dan ibunya masih mendapatkan perawatan dari bidan desa setempat dirawat di salahsatu rumah warga.
“Saat akan diamankan, kami menemukan seorang wanita yang baru saja melahirkan di atas kapal. Kondisinya sangat lemah, dia warga Aceh. Kemudian petugas langsung menghubungi bidan desa setempat untuk mendapat pertolongan,” kata Kapolsek Air Joman AKP M Harahap kepada wartawan, Jumat (10/3).
Dari informasi yang diperoleh, para TKI tanpa dokumen perjalanan tenaga kerja ini berangkat dari Malaysia pada hari Kamis (9/3) dinihari sekitar pukul 01:00 WIB. Kemudian kedatangan mereka telah ditunggu oleh aparat gabungan di salah satu pelabuhan tikus pada pukul 15:00 WIB. Para TKI ini berasal dari berbagai daerah diataranya Aceh, Medan, Jawa Tengah, Sumbawa, Tanjungbalai, Air Joman, Asahan, Lampung, Tebingtinggi, Lubuk Pakam dan Jambi.
Kapolsek juga mengatakan, 99 orang TKI dari Malaysia ini setelah diperiksa mereka tidak memiliki dokumen ketenagakerjaan yang lengkap. Mereka terdiri dari 75 orang laki laki dewasa, 24 orang perempuan dewasa dan 2 orang anak-anak.
Kapolsek melanjutkan, setelah diamankan dari kapal tongkang, puluhan TKI ini diperiksa barang bawaannya satu per satu di kantor balai desa setempat untuk mencari barang barang terlarang yang kemungkinan dibawa oleh para TKI ke tanah air.
“Tapi, setelah kita periksa para TKI ini, tak terbukti membawa barang terlarang baik narkoba, senjata tajam atau yang lainnya,” kata Kapolsek.
Kemudian, sampai sekitar pukul 20:00 WIB menjalani pemeriksaan di Balai Desa setempat, kemudian data-data TKI ini diserahkan ke kantor Imigrasi Tanjungbalai untuk diproses secara administrasi karena mereka semua tidak memiliki dokumen tenaga kerja yang sah.
Sementara itu, Fitriani wanita asal Aceh yang melahirkan di atas kapal dalam perjalanan pulangnya ke tanah air mengaku lega setelah dalam persalinan di atas kapal dia hanya ditolong dengan alat seadanya oleh para penumpang. Kini ia harus menjalani perawatan selama beberapa hari di rumah warga sampai kondisinya pulih untuk melanjutkan perjalanan ke kampung halamannya di Kabupaten Aceh Tamiang.
“Saya lega pak bisa selamat melahirkan anak saya ini, terimakasih kepada bapak-bapak polisi yang telah menolong saya dan anak saya,” katanya.
Beruntung, ia bersama 99 TKI lainnya yang tiba di pelabuhan tikus Kelurahan Silo Baru Kecamatan Silo Laut, Kamis (9/3) sekitar pukul 15:00 WIB diselamatkan oleh bidan desa setempat setelah aparat gabungan yang terdiri dari Polsek Air Joman dan Satuan Intel Kodim 0208 Asahan mengamankan mereka karena dicurigai membawa barang barang illegal dari luar negeri dan perjalanan buruh migran itu tanpa dokumen lengkap.
Sartika, bidan desa yang memberikan pertolongan terhadap wanita yang diperkirakan melahirkan di atas kapal tongkang sekitar pukul 08:00 WIB, saat para TKI ini sedang dalam perjalanan mengatakan, saat ini kondisi bayi laki-laki itu dalam keadaan sehat dengan berat badan 2,8 Kg. Kini bayi dan ibunya masih mendapatkan perawatan dari bidan desa setempat dirawat di salahsatu rumah warga.
“Saat akan diamankan, kami menemukan seorang wanita yang baru saja melahirkan di atas kapal. Kondisinya sangat lemah, dia warga Aceh. Kemudian petugas langsung menghubungi bidan desa setempat untuk mendapat pertolongan,” kata Kapolsek Air Joman AKP M Harahap kepada wartawan, Jumat (10/3).
Dari informasi yang diperoleh, para TKI tanpa dokumen perjalanan tenaga kerja ini berangkat dari Malaysia pada hari Kamis (9/3) dinihari sekitar pukul 01:00 WIB. Kemudian kedatangan mereka telah ditunggu oleh aparat gabungan di salah satu pelabuhan tikus pada pukul 15:00 WIB. Para TKI ini berasal dari berbagai daerah diataranya Aceh, Medan, Jawa Tengah, Sumbawa, Tanjungbalai, Air Joman, Asahan, Lampung, Tebingtinggi, Lubuk Pakam dan Jambi.
Kapolsek juga mengatakan, 99 orang TKI dari Malaysia ini setelah diperiksa mereka tidak memiliki dokumen ketenagakerjaan yang lengkap. Mereka terdiri dari 75 orang laki laki dewasa, 24 orang perempuan dewasa dan 2 orang anak-anak.
Kapolsek melanjutkan, setelah diamankan dari kapal tongkang, puluhan TKI ini diperiksa barang bawaannya satu per satu di kantor balai desa setempat untuk mencari barang barang terlarang yang kemungkinan dibawa oleh para TKI ke tanah air.
“Tapi, setelah kita periksa para TKI ini, tak terbukti membawa barang terlarang baik narkoba, senjata tajam atau yang lainnya,” kata Kapolsek.
Kemudian, sampai sekitar pukul 20:00 WIB menjalani pemeriksaan di Balai Desa setempat, kemudian data-data TKI ini diserahkan ke kantor Imigrasi Tanjungbalai untuk diproses secara administrasi karena mereka semua tidak memiliki dokumen tenaga kerja yang sah.
Sementara itu, Fitriani wanita asal Aceh yang melahirkan di atas kapal dalam perjalanan pulangnya ke tanah air mengaku lega setelah dalam persalinan di atas kapal dia hanya ditolong dengan alat seadanya oleh para penumpang. Kini ia harus menjalani perawatan selama beberapa hari di rumah warga sampai kondisinya pulih untuk melanjutkan perjalanan ke kampung halamannya di Kabupaten Aceh Tamiang.
“Saya lega pak bisa selamat melahirkan anak saya ini, terimakasih kepada bapak-bapak polisi yang telah menolong saya dan anak saya,” katanya.