11 Tahun Jadi TKW, Uang Kiriman Selalu Dihabiskan Duda Araban
MUNGKIN sudah mendengar lagu Duda Araban? Yang menceritakan kelakukan seorang suami yang berfoya-foya menghabiskan uang kiriman dari istrinya yang kerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi. Kisah kejamnya Duda Araban juga terjadi di Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.
Puluhan tahun Tini (49),--bukan nama sebenarnya, bekerja di luar negeri. Ia pernah bekerja di Arab Saudi, Abu Dabi serta beberapa negara lainnya. Ia tidak pulang pulang karena memang sudah betah serta berharap hasil dari kerja itu. Ia bisa membeli tanah dan membangun rumah sendiri, untuk menambah aset dan kekayaan yang akan dijadikan usahas setelah pensiun dari TKW.
Anak dan orangtua Tini yang berada di wilayah Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka berharap Tini pulang sesuai harapannya. Namun ternyata ketika pulang itu, bukan kekayaan materi yang ia dapatkan, tetapi cobaan yang cukup berat.
Ketika sampai di kampung halaman, uang yang selama ini ia kirimkan kepada suaminya, hilang tidak berbekas. Tono, suaminya itu justru malah kawin lagi dengan perempuan asal Jatiwangi. Dan selama Tini mengirimkan uang itu digunakan untuk menghidupi istri barunya. Sementara anak dan mertuanya hanya dikirim ketika ingat, dan itupun waktunya tidak terlalu sering.
Tini menyesal, namun tidak bisa berbuat apapun. Bukan hanya itu, rumah yang dulu sempat ditempatinya kini sudah dijual oleh suaminya. Diketahui bahwa suaminya itu selain menghabiskan gaji kiriman istrinya itu, juga menjual rumah dan tanah milik istrinya untuk main judi.
"Selama ini saya percaya kepada suami saya, 11 tahun lebih saya kerja dan baru pulang sekali, setelah tiga tahun kerja. Waktu itu saya percaya karena rumah terawat dengan baik dan tidak main perempuan," ujarnya menceritakan kepada Rakyat Cirebon, sambil menangis, kemarin (18/5).
Kini, Tini hanya bisa berharap agar suaminya, Tono itu mendapatkan balasan yang setimpal. Ia ingin melaporkan hal tersebut, namun hingga saat ini, suaminya itu juga tidak ada kabar. Ia sempat mencari tahu keberadaan suaminya, namun selalu kehilangan jejak.
Belakangan ia mengetahui bahwa Tono tinggal di wilayah Jatiwangi. Hanya saja setelah dicari tahu kembali, ia telah kabur lagi dan meninggalkan perempuan yang baru saja dinikahinya.
"Saya sudah menggugat cerai. Saya akan berangkat lagi ke luar negeri. Tapi kali ini saya murni untuk menghidupi anak dan orangtua. Serta kalau perlu saya kawin dengan orang Arab," ujarnya penuh tekad. (hrd)