Buruh migran Filipina di Macau bersyahadat di hadapan dai Indonesia
Di hadapan duta dai yang dikirim oleh Dompet Dhuafa dan ratusan jamaah lainya yang hadir, seorang warga Filipina, Desi mengikrarkan dua kalimat syahadat sebagai tanda keislaman. Desi resmi menjadi mualaf dalam keadaan sedang puasa di siang itu. Dai Cordofa (Corps Dai Dompet Dhuafa), Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, yang menuntunnya bersyahadat, memberinya nama Islam “Fathima”
“Harapannya agar dia bisa seperti putri Rasulullah Saw dan istri Sayyidina Ali itu,” kata Syarif yang juga dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, Rabu (31/05/2017) malam.
“Meskipun keislamannya bukan karena saya, tapi ikut menghantarkannya menjadi muslimah tentu merupakan karunia tersendiri bagi saya. Apalagi ini pengalaman pertama saya mengislamkan. Semoga iman dan Islam dibawanya hingga nafas terakhirnya,” sambung Syarif.
Proses pengislaman sendiri berlangsung pada Ahad (27/05) siang di Masjid Mo Lo Yuen, Macau. Desi duduk bersama ratusan muslimah buruh migran yang tengah mengadakan kegiatan Pondok Ramadhan.
Sama seperti para TKW yang menemaninya, Desi sudah setahun ini bekerja di Macau. Sebetulnya Desi sudah tertarik pada Islam sejak ia bekerja di Malaysia beberapa tahun lalu. Kebetulan majikannya keluarga muslim.
Di Malaysia itu pula ia melihat bahwa Islam adalah agama terbaik. Kesan itu tersimpan rapat-rapat dalam kalbu sanubarinya. Namun, itu belum membuatnya bersyahadat, padahal Malaysia negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Baru ketika berada di Macau, negara yang terkenal sebagai pusat judi di Asia, hatinya justru semakin kuat untuk memeluk Islam. Kebetulan teman dekatnya yang orang Indonesia membantu Desi untuk kenal Islam.
Setahun ini ia tekun belajar tentang Islam. Dibacanya berbagai buku tentang Islam baik yang didapatnya sendiri atau yang dipinjam dari temanya. Dan, Ahad kemarin Allah Swt. benar-benar memantapkan hatinya untuk memeluk Islam.
Sumber:Rima.News