Ironisnya Kehidupan Apartemen Peti Mati Kaum Kelas Bawah Hong Kong
Hong Kong-Hong Kong memang sebuah negara yang gemerlap dengan industri dan pariwisata yang berkembang sangat pesat. Namun di balik gedung-gedung pencakar langit yang menjulang megah ada apartemen peti mati. Sebuah fenomena yang jauh dari kemewahan wajah Hong Kong.
Dilansir Bored Panda, baru-baru ini fotografer Benny Lam menerbitkan serangkaian foto yang dia beri judul Trapped. Foto-foto tersebut menunjukkan kondisi apartemen super mini kaum ekonomi menengah ke bawah di Hong Kong. Umumnya tempat tinggal mereka hanya ruangan super sempit seukuran kasur single.
Meja peralatan, televisi, dan perabotan lainnya harus muat dalam satu ruangan tersebut. Sementara si penghuni tak akan bisa berdiri tegak di dalamnya. Sebab langit-langitnya pun tak cukup tinggi. Begitu masuk, mereka hanya bisa berbaring saja. Karena kelewat sempit, apartemen seperti ini lantas disebut kubikel peti mati.
Ada juga yang kamarnya cukup luas. Tetapi toilet dan dapur harus disatukan. Tentunya tempat tinggal seperti ini bisa membahayakan kesehatan. Namun bagi banyak orang yang mengadu nasid di Hong Kong, kubikel peti mati adalah pilihan tempat yang lebih baik daripada tidur di jalanan.
"Hari itu, saya pulang ke rumah dan menangis," kata Benny Lam kepada National Geographic saat menceritakan pengalamannya memotret kubikel peti mati.
Perserikatan Bangsa Bangsa menyebut apartemen jauh dari layak ini sebagai bentuk 'penghinaan terhadap martabat manusia'. Namun menurut Society for Community Organization, hanya itulah hunian yang sanggup dijangkau 200.000 warga di Hong Kong. Kondisi yang sangat mengenaskan, bukan?