Kecelakaan Kerja Kembali Lagi TKI Asal Ngawi Terjatuh Lalu Meninggal
Belum sampai dipulangkan jenazah Panti,TKI Taiwan asal Ngawi yang tewas karena jatuh di
apartemen majikannya kini bertambah, kabar duka kembali menimpa warga Ngawi dan yang lainnya
Dia adalah Muji SUyitno (38), BMI asal Dusun Krajan, RT 05/RW 01, Desa Kedungputri, Kecamatan Paron,
Ngawi dinyatakan meninggal akibat kecelakaan kerja di Malaysia pada Sabtu (18/11) sekira jam 12 siang waktu Malaysia.
Kabar duka meninggalnya anak pasangan Marto Tukiran (70) dan Kasmini (60) ini kali pertama diterima keluarga pasa sore harinya di hari kejadian kecelakaan.
Dilansir dari apakabarnews, keluarga di Ngawi mengetahui kabar duka ini dari istri korban yang bekerja di Batam.
“Tahu kalau ada kabar seperti itu setelah Yanti istri korban yang bermukim di Batam telepon pada kita mengabarkan
tentang meninggalnya adik ipar saya ini. Dalam telepon itu tidak diterangkan secara jelas hanya jatuh saat bekerja itu saja,”
terang Jumadi kakak ipar korban, Senin (20/11).
Jenazah almarhum telah diterbangkan ke kampung halaman dari tempatnya bekerja di Johor Malaysia Senin (20/11)
siang kemarin. Mendarat di Bandara Adi Sumarmo Solo sekitar pukul 18 petang, kemudian malam itu juga beberapa saat
setelah tiba di kampung halaman, jenazah almarhum langsung di makamkan di komplek pemakanan Desa Kedungputri.
“Dari pertama merantau kakak saya (Muji Suyitno-red) tidak pernah memberikan kabar bahkan sempat hilang kontak sekitar 15 tahun silam.
Tahu-tahu dia mau menikah dengan Mbak Yanti dari Batam itu iya dari telepon jadi tidak pernah pulang ke rumah sini,” jelas Riza Juliantoro.
Dengan adanya kabar buruk tersebut terutama pihak ibunya Kasmini langsung shock berat . Beber Riza, selama ini dari keluarga
besarnya yang paling dekat dengan korban memang ibunya. Karena telah lama ditinggalkan, korban sering melakukan kontak telepon via video
call dengan sang ibu meskipun wajahnya sudah banyak mengalami perubahan saat itu
“Sampai sekarang pun seperti apa Mbak Yanti keluarga di sini belum tahu juga. Korban dari pernikahanya itu dikaruniai seorang anak.
Sayang, sebelum meninggal korban sempat kirim uang untuk biaya selamatan neneknya dirumah baru sekitar empat atau lima hari lalu.tuturnya