Anak TKW Saudi Lulusan Terbaik UNISMA
Ariana Rusadah 22 tahun anak seorang TKW Saudi Arabia, dari Tulung Agung Jawa Timur.
Dia menjadi lulusan terbaik di Universitas Islam Malang (Unisma) Jawa Timur dalam wisuda semester ganjil, Sabtu (2/4/2016).
Gadis cantik kelahiran Tulungagung, 29 Agustus 1993 ini telah menyelesaikan pendidikan S1 selama tujuh semester dengan IPK yang memuaskan yaitu IPK 3,86 sehingga mendapat predikat dengan pujian. (Cumlaude).
Anak tunggal dari pasangan Tukiran/Siti Khoiriyah ini di skripsinya mengangkat pencemaran sungai akibat usaha pemindangan ikan di Kabupaten Tulungagung.
"Skripsi saya berangkat dari keprihatinan pada kondisi lingkungan di sekitar desa saya," ungkap Arina sebagaimana dilansir Suryamalang, Jumat (1/4/2016).
Menurutnya, kuliah di bidang ilmu administrasi negara tidak hanya belajar politik dan hukum, tapi juga permasalahan sosial. Sehingga studi kasusnya mengangkat masalah sosial di daerahnya.
"Karena ada contoh nyatanya," ungkap wirausaha muda.
Menurut dia, sebelum 2008, air sungai di desa itu masih bersih. Namun sejak ada usaha pemindangan yang lokasinya hanya beberapa meter dari sungai, kondisi air jadi tercemar.
Partisipasi warga untuk mengatasi kondisi ini kurang karena mereka mendapatkan pekerjaan di usaha itu. "Memang ada dampak ekonomi pada warga, tapi juga ada dampak pencemaran," terangnya.
Katanya, limbah pemindangan ikan (air dari ikan yang direbus) harusnya bisa diolah lagi menjadi petis ikan seperti di Gresik. Namun karna di sana ada limbah yang dibuang sehingga mencemari sungai tersebut.
Untuk mendapatkan data buat skripsinya, ia terkendala kurang terbukanya pengelola pabrik sehingga ia harus mencari info di luar itu.
Misalkan ke karyawan, masyarakat sekitar pabrik hingga aparatur desa.
Setelah menyelesaikan studinya, Arina berencana bekerja. "Kalau ada rezeki lebih, saya ingin melanjutkan kuliah S2," tutur gadis yang pernah mendapat beasiswa dari kampusnya ini.
Warga Dusun Bagusan, Desa Siyotobagus, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung ingin bekerja untuk mengaplikasikan ilmunya.
Selain itu dia juga melihat semangat ibunya bekerja sebagai TKW di KSA (Kingdom of Saudi Arabia) untuk keluarganya. Biasanya ibunya pulang ketika kontrak kerjanya habis.
Setelah dapat kontrak lagi, ibunya berangkat ke luar negeri. "Ibu baru purna TKW. Ibu menjadi TKW sejak saya berusia usia 1,5 tahun sampai sekarang 22 tahun ini," terangnya.
Sedang ayahnya seorang petani. Meski sejak bayi kerap ditinggal bekerja di luar negeri, ia tidak lupa ibunya. "Kami bertelpon setiap hari," paparnya. (*)
Sumber : Surya Malang/ LiputanBMI