Breaking News

Ini Alasan Kenapa Buruh Migran Indonesia Dianggap Keluarga Di Taiwan


Pemimpin sebuah Organisasi Pekerja Dunia (GWO), yaitu Karen Hsu menegaskan seluruh buruh migran asal Indonesia yang telah bekerja di sektor domestik di Taiwan, sudah dianggap bagian dari keluarga sendiri oleh pengguna tenaga mereka.
"Para majikan yang mempekerjakan buruh migran Infonesia (BMI) senang kepada mereka karena mereka tidak macam-macam, tidak melakukan unjuk rasa dan bekerja dengan baik," jelas Karen di Taipei, Taiwan Sabtu.
Menurut Karen yang juga pernah memiliki tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia itu, mereka (TKW) bekerja lebih baik di Taiwan dalam mengurus rumah tangga dari pada bekerja di rumah mereka sendiri.
"Saya saja tidak dapat mengurus pekerjaan rumah tangga saya sendiri tapi mereka (TKW Indonesia) dapat melakukannya secara profesional," kata pemimpin GWO yang memiliki kepedulian dengan para pekerja migran seluruh dunia di Taiwan.
Karen mengakui pentingnya kehadiran pekerja rumah tangga terutama dari Indonesia di rumahnya karena selain rajin, mereka juga setia kepada majikan.
"Saya merasa kehilangan saat pengatur rumah tangga saya pulang ke Indonesia untuk menikah," kata Karen setelah menandatangani perjanjian kerjasama media dengan Perum LKBN Antara tentang penyebarluasan berita mengenai buruh migran.
Karen merasa telah kehilangan pengurus rumah tangga Indonesia di rumahnya karena keluarganya telah merasa dekat dan cocok sehingga dia akan mencari lagi orang dari Indonesia untuk membantunya.
"Anak saya cocok sekali dengan orang Indonesia. Bahkan anak perempuan saya yang sudah berusia 24 tahun selalu bersama-sama dengannya baik saat di rumah maupun pergi berbelanja ke pusat perbelanjaan karena sudah seperti anggota keluarga sendiri," kata Karen.
Menurut informasi dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KADEI), pekerja migran Indonesia di Taiwan sebanyak 238.000 yang bekerja di berbagai bidang termasuk sektor domestik. Sumber: hariankota.com