10 Tahun Tak Ada Kabar, Pulanglah Eka Dianti
Kulo niku nggeh heran, kenging menopo kok anak kulo kadhos ngaten.
Sampun milai tahun awal 2006, mantun nelasne kontrak pertama kok mboten
wonten kabare. Sing kulo kuwatosaken niku nek wonten menopo-menopo.”
terang Diyono mengawali percakapan dengan Apakabar+ di kediamannya.
Diyono adalah ayahanda dari Eka Dianti, perempuan kelahiran tahun
1984 asal Rt 05 Rw 02 Dusun Kasian Desa Kepel Kecamatan Kare Kabupaten
Madiun Jawa Timur. Dalam keyakinan keluarganya, Eka sampai saat ini
masih bekerja di Hong Kong. Namun sejak tahun 2006 usai menyelesaikan
kontrak pertamanya yang dia awali dari tahun 2004, Eka tidak pernah ada
kabarnya lagi. Nomer HP yang biasa dipakai untuk berkomunikasi juga
sudah tidak aktif lagi.
“Dulu pernah saya kirimi surat, tapi suratnya kembali ke sini. Yang
saya harapkan itu hanya kejelasan dan kabar baiknya. Kalau memang Eka
anak saya sudah bahagia dengan suaminya, ya saya ikut bahagia juga”
imbuhnya.
Eka Dianti, menurut penuturan keluarga berangkat bekerja ke Hong Kong
melalui PPTKIS PT Tri Ganda Swajaya melalui jasa seorang petugas
lapangan yang berasal dari Ponorogo. Eka berangkat dengan sukarela tanpa
ada dorongan dari siapapun setelah 4 tahun lamanya berdiam diri di
rumah sejak lulus MTs di kampungnya. Namun, untuk menghubungi petugas
tersebut, keluarga sudah kehilangan kontaknya, dan tidak pernah
mengetahui dimana dia tinggal. Yang paling diingat oleh keluarga,
hanyalah Eka saat di penampungan memiliki nomer induk 177.
Menurut keluarga, jika merujuk pada identitas Eka anak pertama pasangan Diyono dan Warsiyah yang sebenarnya, di awal tahun 2004 saat dia berangkat, usianya belum mencapai 21 tahun. Kuat dugaan, ada perubahan identitas Eka saat berproses di PT Tri Ganda Swajaya, setidaknya merubah tahun kelahiran, serta tidak menutup kemungkinan, ada perubahan identitas lainnya. Bagi keluarga, perubahan tersebut dilihat sebagai hal yang menyulitkan pencarian.
Sepuluh tahun selama putus komunikasi, banyak sekali yang telah terjadi di tengah-tengah keluarga besar Eka Dianti. Nenek yang sangat menyayangi Eka bahkan menjadikan Eka sebagai cucu kesayangan telah berpulang untuk selamanya beberapa tahun yang lalu. Saudaranya yang nomer dua, disamping telah berumah tangga dan telah dikaruniai anak, belum lama ini juga menyusul Eka bekerja ke Hong Kong. Disamping membawa tujuan bekerja, juga berniat mencari kakak perempuannya yang telah hilang selama sepuluh tahun.
Keluarga hanya bisa bertanya kepada setiap tetangga Eka yang baru pulang dari Hong Kong perihal kabar dan keberadaan Eka. Namun sampai dengan saat keluarga membeberkan perjuangannya, sama sekali belum mendapatkan petunjuk positif mengenai kabar dan keberadaan Eka. Mereka tidak tahu harus kemana dan bagaimana caranya mencari Eka. Sembari tak putus-putus mereka berdoa, sebuah harapan besar juga dititipkan melalui Apakabar. Keluarga berharap kepada seluruh pembaca Apakabar baik yang mengetahui maupun tidak, menyisihkan waktu sebentar untuk membantu menyebarkan informasi ini.
“Sudah sepuluh tahun, kami dalam keadaan bingung kehilangan kabar Anak pertama kami Eka dianti. Kami memohon kepada siapa saja yang membaca berita ini, mohon untuk membantu menyebarkan, agar pencarian kami bisa membuahkan hasil” pinta Diyono.
Sumber: ApaKabarOnline