Patung Lilin Jokowi Bakal Dipajang di Hong Kong

Patung Jokowi nantinya menjadi koleksi salah satu Museum Madame Tussauds. Pembuatan lilin figur Jokowi didasari atas tingginya permintaan pengunjung Madame Tussauds Hong Kong mengenai sosok Jokowi sebagai seorang pemimpin dunia yang pantas diabadikan dalam museum tersebut.
“Madame Tussauds secara reguler mengadakan survei dan ketika kami bertanya kepada pengunjung kami, siapakah tokoh yang ingin Anda lihat selanjutnya? Nama Presiden Joko Widodo kemudian muncul di peringkat teratas,” terang General Manager Madame Tussauds Hong Kong, Jenny You.
Senada dengan Jenny, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Hong Kong, Tri Tharyat, menambahkan bahwa dalam survei tersebut, Jokowi menempati peringkat pertama dalam survey bila disandingkan dengan pemimpin-pemimpin politik lainnya.
Survey tersebut dilakukan Madame Tussauds selama satu tahun terakhir dan Presiden Joko Widodo menempati peringkat ketiga di bawah Eason Chan dan juga Big Bang. Keduanya datang dari latar belakang artis dan musisi. Sementara itu, tepat di bawah Presiden terdapat nama Lionel Messi yang merupakan pesepakbola terkenal asal Argentina. Dari kalangan politik, Donald Trump dan Hillary Clinton sebagai calon Presiden Amerika Serikat.
Proses pembuatan figur lilin tersebut diperkirakan berlangsung selama sekira enam bulan ke depan dan dibuat secara khusus di London, Inggris. Tim dari Madame Tussauds sendiri secara khusus bertolak dari Inggris menuju Jakarta guna melakukan pengukuran postur Presiden Joko Widodo.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menganggap bahwa kesederhanaan seorang Jokowi yang selama ini diperlihatkan mampu menarik perhatian masyarakat internasional. Indonesia pun disebutnya patut berbangga dengan kehadiran figur Presiden di Madame Tussauds.
“Bangsa Indonesia patut berbangga dengan pemasangan figur lilin Presiden kita di Madame Tussauds, Hongkong. Ini menunjukkan betapa pribadi Pak Jokowi yang sederhana dan merakyat juga menarik perhatian masyarakat internasional,” ujar Pratikno.
Kepala Sekretariat Presiden Djumala Darmansyah mengatakan bahwa pembuatan figur tersebut bukan semata-mata hendak mencitrakan seorang Presiden Joko Widodo saja. Namun, dengan adanya figur tersebut, akan terbentuk dengan sendirinya “nation branding” Indonesia di dunia internasional. (*)
Sumber:Poskota