Bertemu Perwakilan TKI, Fahri Pastikan Laporan di MKD Tetap Diproses
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memastikan jika pelaporan terhadap dirinya di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tetap diproses.
Hal itu diungkapkannya menyusul adanya pertemuan dengan beberapa perwakilan asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), termasuk Lingkaran Aku Cinta Indonesia (LACI), salah satu pihak yang melaporkannya ke MKD.
Fahri dilaporkan karena kicauannya di Twitter yang dianggap melecehkan TKI.
"Saya enggak mau mengintervensi kewenangan atau hak orang untuk melapor. Itu silakan saja. Saya ngomong soal isu tenaga kerja. Soal laporan itu hak mereka," ujar Fahri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Pertemuan Fahri dengan perwakilan TKI juga tidak menyinggung soal permintaan maaf.
Menurut Fahri, permintaan maaf telah dilakukan melalui Twitter karena hal yang dipermasalahkan adalah terkait pernyataannya di media sosial.
"Ini kan masalahnya di Twitter, minta maafnya di Twitter juga dong," sambungnya.
Sementara itu, Pengacara Publik Penanganan Kasus Solidaritas Perempuan, Nindy Silvie yang juga ikut dalam pertemuan tersebut membenarkan bahwa tak ada permintaan pencabutan laporan dalam pertemun mereka dan Fahri.
Menurut dia, Fahri akan tetap menghadapi laporan tersebut. LSM juga berkomitmen tak mencabut laporan dari MKD.
"Pak Fahri bilang bahwa MKD memang jalur untuk mengawasi anggota DPR," ujar dia.
Nindy mengatakan, pihaknya mengambil hikmah dari kicauan Fahri.
"Besok pertemuan ini akan langsung kami tindaklanjuti. Semoga benar-benar terealisasikan," kata Nindy.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bertemu dengan Ketua LSM Lingkaran Aku Cinta Indonesia (LACI) di Gedung DPR, Selasa (31/1/2017).
LACI adalah gabungan dari organisasi buruh migran di Hongkong. Halimah mewakili LACI, pada Senin (30/1/2017) kemarin melaporkan Fahri terkait kicauan di akun Twitter @Fahrihamzah yang dianggap melecehkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Fahri yang juga Ketua Tim Pengawas TKI DPR tak hanya bertemu Halimah, namun juga perwakilan asosiasi TKI dari berbagai kelompok.
Sumber:Kompas
Hal itu diungkapkannya menyusul adanya pertemuan dengan beberapa perwakilan asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), termasuk Lingkaran Aku Cinta Indonesia (LACI), salah satu pihak yang melaporkannya ke MKD.
Fahri dilaporkan karena kicauannya di Twitter yang dianggap melecehkan TKI.
"Saya enggak mau mengintervensi kewenangan atau hak orang untuk melapor. Itu silakan saja. Saya ngomong soal isu tenaga kerja. Soal laporan itu hak mereka," ujar Fahri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Pertemuan Fahri dengan perwakilan TKI juga tidak menyinggung soal permintaan maaf.
Menurut Fahri, permintaan maaf telah dilakukan melalui Twitter karena hal yang dipermasalahkan adalah terkait pernyataannya di media sosial.
"Ini kan masalahnya di Twitter, minta maafnya di Twitter juga dong," sambungnya.
Sementara itu, Pengacara Publik Penanganan Kasus Solidaritas Perempuan, Nindy Silvie yang juga ikut dalam pertemuan tersebut membenarkan bahwa tak ada permintaan pencabutan laporan dalam pertemun mereka dan Fahri.
Menurut dia, Fahri akan tetap menghadapi laporan tersebut. LSM juga berkomitmen tak mencabut laporan dari MKD.
"Pak Fahri bilang bahwa MKD memang jalur untuk mengawasi anggota DPR," ujar dia.
Nindy mengatakan, pihaknya mengambil hikmah dari kicauan Fahri.
"Besok pertemuan ini akan langsung kami tindaklanjuti. Semoga benar-benar terealisasikan," kata Nindy.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bertemu dengan Ketua LSM Lingkaran Aku Cinta Indonesia (LACI) di Gedung DPR, Selasa (31/1/2017).
LACI adalah gabungan dari organisasi buruh migran di Hongkong. Halimah mewakili LACI, pada Senin (30/1/2017) kemarin melaporkan Fahri terkait kicauan di akun Twitter @Fahrihamzah yang dianggap melecehkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Fahri yang juga Ketua Tim Pengawas TKI DPR tak hanya bertemu Halimah, namun juga perwakilan asosiasi TKI dari berbagai kelompok.
Sumber:Kompas