Hilang Kontak dengan Keluarga Selama 19 Tahun Juriah Kembali di Temukan
KJRI Jeddah berhasil menemukan seorang TKI Arab Saudi yang hilang kontak selama 19 tahun.
Setelah 19 tahun dalam pencarian, Juariah Mastara, TKW asal Blok Karang Moncol, Desa Sukadana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, ditemukan oleh Tim Perlindungan Warga Negara Indonesia KJRI Jeddah.
“Juariah dijemput pihak kepolisian Taif di sebuah acara undangan pernikahan dan langsung dibawa ke kantor polisi. Kami langsung meluncur ke sana (kantor polisi),” kata Staf Teknis Ketenagakerjaan KJRI Jeddah Hertanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/1/2017), seperti dikutip dari Kompas.com.
Tim Perlindungan melacak Juariah melalui komunikasi intensif dengan berbagai instansi terkait di pemerintahan setempat dan menemukan titik terang, setelah menerima laporan Juariah telah ditemukan Kepolisian Taif KJRI Jeddah.
Ditemukannya Juariah ini adalah respons atas nota diplomatik yang dikirimkan KJRI Jeddah ke kantor Gubernur Taif melalui Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Juariah ditemukan di Distrik Al-Qaim di daerah Taif, Arab Saudi, yang berjarak sekitar 200 kilometer dari KJRI Jeddah.
Tim Perlindungan lalu membawa dan menempatkan Juariah di Rumah Persinggahan Sementara ke KJRI Jeddah.
Kepada polisi setempat dan KJRI Jeddah, Juariah mengaku diperlakukan baik oleh majikannya dan dipenuhi hak-haknya oleh sang majikan.
Ironisnya, perlakukan begitu baik dari majikannya itu telah membuat Juariah lupa menghubungi keluarganya sendiri.
Juariah dinyatakan hilang kontak sekitar 19 tahun lalu sejak berangkat ke Arab Saudi pada 1997 untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga dan hanya sekali menyurati keluarganya.
“Gaji lancar tiap bulan 600 (riyal). Saya simpan di kamar. Pekerjaan tidak berat. Saya cuma bersih-bersih rumah dan nyuci baju. Keluarga majikan ada tujuh di rumah. Saya kerja tidak kayak pekerja rumah tangga. Kalau ada makan-makan besar (pesta), kerja semua. Kalau saya capek, saya tidur dan enggak dibangunin biar 24 jam (sekalipun),” kata Juariah kepada Tim Perlindungan WNI.
Setelah itu, Konsul Jenderal KJRI Jeddah Hery Saripudin dan Juariah berkomunikasi langsung melalui panggilan video kepada orangtuanya, Mastara, di kampung halaman dengan difasilitasi oleh satu lembaga swadaya masyarakat.
Sumber:SuaraHK