Kisah Pria Saudi Maafkan TKI yang Tewaskan Bayinya

Ghaleb
Nasir al-Hamri al-Balawi mencabut tuntutannya terhadap tenaga kerja
Indonesia atau TKI di pengadilan di Arab Saudi sebelum vonis dijatuhkan.
Ghaleb memaafkan TKI yang disebutnya telah menyiksa hingga tewas bayi
perempuannya sedang berusia 11 bulan.
Ghaleb menuturkan ada beberapa alasan untuk memaafkan TKI tersebut yang telah menghilangkan nyawa bayinya tujuh tahun lalu. "Yang paling penting adalah perintah Allah untuk memaafkan, dan mencari berkat dan cinta Allah. Lebih lanjut, orang tua saya mengajarkan kami memaafkan orang lain dan mereka meminta bebaskan rumah agar lebih bersih. Ketiga, melihatnya dihukum tidak akan membuat anak saya kembali hidup. Di samping itu saya akan menghancurkan seluruh hidupnya terutama dia masih muda," kata Ghaleb kepada Al Arabiya.Net, 24 Maret 2017.
Ghaleb tidak menyebut identitas TKI yang dilaporkannya ke pengadilan atas tuduhan menganiaya hingga tewas bayinya.
Saat itu, tujuh tahun lalu, Ghaleb menjelaskan, ia memperkerjakan seorang TKI untuk merawat anak-anaknya. Di hari nahas itu, Ghaleb berada di rumah untuk acara pemakaman di Qurayyat. Istrinya di Tabuk.
Mendadak mereka kaget mengetahui anak bayi perempuannya meninggal. Setelah otopsi, Ghaleb dan istrinya menemukan memar di bagian belakang tubuh anak bayinya dan tanda merah di wajahnya.
"Kami tidak menuding siapa-siapa. Namun sesaat kemudian polisi datang, memeriksa TKI yang kami bawa tujuh bulan sebelum peristiwa ini," kata Ghaleb.
"Dia mengaku telah membungkus bayi dengan bedung ketat hingga tewas. TKI itu kemudian menjalani pemeriksaan dan tuntutan."
Selain memaafkan TKI itu, Ghaleb mengatakan ia akan memenuhi janjinya untuk memenuhi harapan TKI itu untuk menjalankan ibadah haji.
Ghaleb mengaku lelah untuk mengingat peristiwa tujuh tahun lalu itu, sehingga ia memutuskan memberikan maaf. "Terimakasih, setelah kematian bayi perempuan saya, Allah yang baik memberikan saya tiga anak, dua laki-laki dan satu perempuan," ujarnya.
Ghaleb menikah dengan tiga istri dan 17 anak-anak yang terdiri dari tujuh perempuan dan 10 laki-laki. Adapun bayi perempuan yang tewas itu merupakan dari istri keduanya.
Setelah peristiwa pahit kehilangan bayinya, Ghaleb tidak lagi mempekerjakan orang untuk merawat bayinya. Dia dan istrinya memutuskan bersama-sama merawat anak-anak mereka.
https://dunia.tempo.co/ read/news/2017/03/25/ 115859531/ kisah-pria-saudi-maafkan-tk i-yang-tewaskan-bayinya
Ghaleb menuturkan ada beberapa alasan untuk memaafkan TKI tersebut yang telah menghilangkan nyawa bayinya tujuh tahun lalu. "Yang paling penting adalah perintah Allah untuk memaafkan, dan mencari berkat dan cinta Allah. Lebih lanjut, orang tua saya mengajarkan kami memaafkan orang lain dan mereka meminta bebaskan rumah agar lebih bersih. Ketiga, melihatnya dihukum tidak akan membuat anak saya kembali hidup. Di samping itu saya akan menghancurkan seluruh hidupnya terutama dia masih muda," kata Ghaleb kepada Al Arabiya.Net, 24 Maret 2017.
Ghaleb tidak menyebut identitas TKI yang dilaporkannya ke pengadilan atas tuduhan menganiaya hingga tewas bayinya.
Saat itu, tujuh tahun lalu, Ghaleb menjelaskan, ia memperkerjakan seorang TKI untuk merawat anak-anaknya. Di hari nahas itu, Ghaleb berada di rumah untuk acara pemakaman di Qurayyat. Istrinya di Tabuk.
Mendadak mereka kaget mengetahui anak bayi perempuannya meninggal. Setelah otopsi, Ghaleb dan istrinya menemukan memar di bagian belakang tubuh anak bayinya dan tanda merah di wajahnya.
"Kami tidak menuding siapa-siapa. Namun sesaat kemudian polisi datang, memeriksa TKI yang kami bawa tujuh bulan sebelum peristiwa ini," kata Ghaleb.
"Dia mengaku telah membungkus bayi dengan bedung ketat hingga tewas. TKI itu kemudian menjalani pemeriksaan dan tuntutan."
Selain memaafkan TKI itu, Ghaleb mengatakan ia akan memenuhi janjinya untuk memenuhi harapan TKI itu untuk menjalankan ibadah haji.
Ghaleb mengaku lelah untuk mengingat peristiwa tujuh tahun lalu itu, sehingga ia memutuskan memberikan maaf. "Terimakasih, setelah kematian bayi perempuan saya, Allah yang baik memberikan saya tiga anak, dua laki-laki dan satu perempuan," ujarnya.
Ghaleb menikah dengan tiga istri dan 17 anak-anak yang terdiri dari tujuh perempuan dan 10 laki-laki. Adapun bayi perempuan yang tewas itu merupakan dari istri keduanya.
Setelah peristiwa pahit kehilangan bayinya, Ghaleb tidak lagi mempekerjakan orang untuk merawat bayinya. Dia dan istrinya memutuskan bersama-sama merawat anak-anak mereka.
https://dunia.tempo.co/