Pulang dari Qatar, TKW Cianjur Nekat Bakar Diri
Aksi nekat dilakukan oleh seorang mantan TKW, bernama Hani Hanifah (23) warga Kampung Cipeuyeum, Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi.
Entah ada permasalahan apa, mungkin akibat depresi berat setelah pulang dari Qatar, dirinya nekat bunuh diri dengan cara membakar diri. Kini kondisinya 80 persen seluruh badannya melepuh dan masih dirawat di IGD RSUD Cianjur.
Informasi diterima keterangan dari beberapa warga Kampung Sabandar RT 2/3, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, dimana aksi nekad bakar dirinya dilakukan di lahan pesawahan belakang rumah orangtuanya sekitar pukul 13:10 WIB, Kamis (1/6/2017).
Ade Muslih (37) salah satu warga setempat juga pengurus PAC Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Karangtengah mengatakan, aksi nekad bakar diri sendiri dilakukan tetangganya itu menyiram sekujur tubuhnya dengan tiner, lalu membakar dengan menggunakan korek gas.
”Ya, mungkin karena depresi berat. Entah ada permasalahan apa yang dipendam, masih belum terbuka. Pasalnya, saat ini masih dilakukan perawatan di RSUD Cianjur,” kata dia, saat ditemui langsung di rumah orangtuanya, Nindin (45), Jumat (2/6/2017).
Pihak keluarga menyebutkan, ada persoalan keluarga yang tidak bisa disebutkan secara detail. Karena stres berat, hingga depresi dan nekad melakukan aksinya dengan cara bakar diri. Kejadian ini sangat disayangkan dan keluarga merasa prihatin, setelah pulang kerja dari negara Timur Tengah, sebelumnya pernah dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Jakarata akibat depresinya itu.
”Kalau tinggal bersama suami beserta dua anaknya tidak di sini, tapi di Kecamatan Haurwangi. Saya merasa sedih dan prihatin sekali melihat nasib menimpanya,” tutur, Nindin (45) sang ayah.
Ace Muslihat (40) tokoh pemuda setempat menambahkan, pihak keluarga sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Karangtengah dan selanjutnya ditangani secara langsung, perwakilan warga hanya membantu melalui sosial dan kemanusiaan saja tidak lebih dari itu untuk pendampingan kesehatan ke RSUD Cianjur.
”Kini sedang diurus segala sesuatu mengenai persyaratan, untuk keperluan lebih lanjut pengobatan dirinya menggunakan SKTM. Ya, berharap biaya pengobatan bisa dipermudah jangan dipersulit,” tandasnya, Jumat (2/6).
Sumber:PojokSatu