Breaking News

Tak Digaji Belasan Tahun, TKI Bojonegoro Adukan Nasib ke Disperinaker


Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa/Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Parmi mengadu pada Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Bojonegoro terkait haknya yang tak diberikan saat dia bekerja di Malaysia.
Perempuan berusia 32 tahun tersebut mengaku tidak menerima gaji setelah bekerja bertahun-tahun di Malaysia. Kepada blokBojonegoro.com, Parmi menceritakan awalnya tahun 2006 ia tinggal di Jakarta bersama suaminya. Ketika itu, dia menerima tawaran dari seorang yang mencari tenaga kerja untuk dipekerjakan Johorbaru Malaysia.
Sebelum berangkat, ia berada di penampungan PT.SDN Training Bernard yang ada di Sarawak Kucing selama sekitar sebulan dua minggu."Setelah itu berangkat ke Malaysia menjadi pembantu rumah tangga selama sekitar 11 tahun dengan dua majikan berbeda," jelasnya.
Menurutnya, ia bekerja pada majikan pertama selama lima tahun dan majikan kedua selama enam tahun. "Selama bekerja tidak diberi gaji hanya pesangon saja 6 ribu ringgit atau Rp18 juta," ujarnya.
Kata majikannya, gaji yang seharusnya dia terima disimpan di bank atas nama sang majikan. Namun, selama bekerja belasan tahun di sana ia hanya mengirim totalnya hanya 1.500 ringgit.
"Kontraknya sekali, setiap bulan gajinya 400 ringgit. Pernah minta naik, tapi tidak dinaikan," ungkap Parmi.
Saat ini, untuk menuntut haknya, dia meminta bantuan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disprinaker) Kabupaten Bojonegoro. "Saya sudah pasrahkan, Pak Agus (Kepala Disperinaker). Minta gaji dan hak saya dikasih," harapnya.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Disperinaker Kabupaten Bojonegoro, Agus Supriyanto membenarkan telah menerima aduan tersebut. Karena itu, pihaknya akan berupaya membantu, dengan diteruskan ke LP3TKI Jawa Timur.
"Secara berjenjang kepada BNP2TKI dan perwakilannya di Malaysia. Sekarang masih proses, terus kemarin saya ketemukan sekalian dengan LP3TKI, nanti kita pantau perkembangannya," pungkasnya saat disinggung perkembangannya.
sumber : blokbojonegoro