Akun Facebook TKI Dibobol, Temannya Tertipu Kirim Pulsa Rp 100 Ribu Sebanyak 6 Kartu Hingga Pengiriman Uang NT$ 22 Ribu
TAIWAN-Di kutip dari Indosuara mengenai akun Facebook-nya yang telah dibobol dan akhirnya merugikan seorang.
TKI yang mempunyai akun FB bernama Tary anyawe ini ternyata akunnya di-hack atau di bobol oleh seseorang .
Seorang temannya sebut saja namanya Dina (nama samaran) baru tersadar jika ia tertipu setelah mendapat pesan dari akun FB Tari yang baru yang mengatakan hati-hati bahwa akunnya yang lama telah di-hack. Dina pun baru tersadar bahwa sehari sebelumnya ia telah tertipu. Dina pun menceritakan pada Tari bahwa sehari sebelumnya melalui akun Tari yang lama telah membantu mengirimkan uang senilai total NT$ 22,000 serta kiriman pulsa Rp 100 ribu selama 6 kali.
Awalnya akun Tary anyawe meminta Dina untuk membantunya mengirimkan uang ke ibunya yang sakit keras dan harus dirawat di rumah sakit. Ia pun meminta Dina untuk segera mengirimkan uang agar ibunya bisa ditangani oleh pihak rumah sakit segera. Dina yang selama ini memang sering membantu rekan-rekan TKI di Taiwan pun tak curiga lantaran selama ini dia memang sering dimintai tolong seperti itu. Ia pun mengirimkan uang ke rekening atas nama Boy Andika seperti yang diberikan oleh akun Tary anyawe. Awalnya Rp 5 juta dan kemudian dikirim lagi dan lagi hingga total senilai NT$ 22,000 telah dikirim. Tak hanya itu, akun yang dibobol juga minta kiriman pulsa kartu telepon Indonesia senilai Rp 100,000 selama 6 kali.
gar Dina tak merasa curiga, sang penipu pun melampirkan foto-foto ibunya yang sedang sakit. Dina akhirnya tersadar saat ia membaca inbox FB-nya dari Tari pemilik akun yang sesungguhnya yang mengumumkan bahwa FB-nya yang dulu telah dibobol dan diharapkan waspada jika dimintai uang atau hal lain yang merugikan teman-temannya. Dina pun terlambat mengetahuinya.
Beruntung pemilik toko Indonesia yang bekerja sama dengan Dina pun tak menuntutnya dikarenakan semua uang dan pulsa tersebut milik toko Indonesia dimana Dina bekerja sama seperti biasanya membantu teman-temannya berutang.
Tari sang pemilik akun pun bercerita bahwa kemungkinan sang penipu membaca pesan-pesan sebelumnya mengenai pengiriman pulsa dimana Tari sering meminta bantuan pada Dina untuk pengiriman pulsa. Namun Tari menjelaskan bahwa dirinya tak pernah berutang untuk pengiriman uang.
Sumber:Indosuara
TKI yang mempunyai akun FB bernama Tary anyawe ini ternyata akunnya di-hack atau di bobol oleh seseorang .
Seorang temannya sebut saja namanya Dina (nama samaran) baru tersadar jika ia tertipu setelah mendapat pesan dari akun FB Tari yang baru yang mengatakan hati-hati bahwa akunnya yang lama telah di-hack. Dina pun baru tersadar bahwa sehari sebelumnya ia telah tertipu. Dina pun menceritakan pada Tari bahwa sehari sebelumnya melalui akun Tari yang lama telah membantu mengirimkan uang senilai total NT$ 22,000 serta kiriman pulsa Rp 100 ribu selama 6 kali.
Awalnya akun Tary anyawe meminta Dina untuk membantunya mengirimkan uang ke ibunya yang sakit keras dan harus dirawat di rumah sakit. Ia pun meminta Dina untuk segera mengirimkan uang agar ibunya bisa ditangani oleh pihak rumah sakit segera. Dina yang selama ini memang sering membantu rekan-rekan TKI di Taiwan pun tak curiga lantaran selama ini dia memang sering dimintai tolong seperti itu. Ia pun mengirimkan uang ke rekening atas nama Boy Andika seperti yang diberikan oleh akun Tary anyawe. Awalnya Rp 5 juta dan kemudian dikirim lagi dan lagi hingga total senilai NT$ 22,000 telah dikirim. Tak hanya itu, akun yang dibobol juga minta kiriman pulsa kartu telepon Indonesia senilai Rp 100,000 selama 6 kali.
gar Dina tak merasa curiga, sang penipu pun melampirkan foto-foto ibunya yang sedang sakit. Dina akhirnya tersadar saat ia membaca inbox FB-nya dari Tari pemilik akun yang sesungguhnya yang mengumumkan bahwa FB-nya yang dulu telah dibobol dan diharapkan waspada jika dimintai uang atau hal lain yang merugikan teman-temannya. Dina pun terlambat mengetahuinya.
Beruntung pemilik toko Indonesia yang bekerja sama dengan Dina pun tak menuntutnya dikarenakan semua uang dan pulsa tersebut milik toko Indonesia dimana Dina bekerja sama seperti biasanya membantu teman-temannya berutang.
Tari sang pemilik akun pun bercerita bahwa kemungkinan sang penipu membaca pesan-pesan sebelumnya mengenai pengiriman pulsa dimana Tari sering meminta bantuan pada Dina untuk pengiriman pulsa. Namun Tari menjelaskan bahwa dirinya tak pernah berutang untuk pengiriman uang.
Sumber:Indosuara