Lagi, TKI Asal Grobogan Meninggal Dunia di Korsel
Di kutip dari-Koran Muria
Seorang tenaga kerja Indonesia dari Kabupaten Grobogan, meninggal dunia di Korea Selatan. bernama Joko Budiyanto, warga Dusun Kepoh, Desa Karangharjo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, pria tersebut dilaporkan telah meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Pria umur 34 tahun itu, meninggal karena sebuah penyakit yang di deritanya, setelah bekerja selama satu tahun di salah satu pabrik baja yang ada di Negeri Gingseng tersebut. Joko dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (19/3/2016) lalu, dan jenazah kini telah tiba di rumah duka pada Jumat (25/3/2016) malam tadi, sekitar pukul 23.00 WIB.
Suasana haru menyelimuti kedatangan jenazah Joko Budiyanto. Setelah sampai di rumah duka dan disemayamkan, beberapa saat kemudian jenazah tersebut langsung dimakamkan di tempat pemakaman desa setempat.
Kepala Desa Karangharjo, Suparman mengatakan, pihak keluarga sudah mendapatkan pemberitahuan mengenai kedatangan jenazah. Sehingga semenjak siang tadi sudah mempersiapkan semua keperluan pemakaman.
Menjelang tengah malam jenazahnya langsung dimakamkan. Persiapan
pemakaman ini sudah kita lakukan sejak siang harinya, begitu dapat kabar bila jenazah akan tiba Jumat malam,” katanya kepada Koran Muria, Sabtu
(26/3/2016).
Menurutnya, warganya itu dikabarkan meninggal dunia hari Sabtu
(19/3/2016) lalu, di salah satu rumah sakit di Korsel lantaran sakit yang di deritanya.
Kabar duka diterima oleh keluarganya dari pihak KBRI Korea sekitar pukul 09.00 WIB
atau tidak lama kemudian setelah Joko dinyatakan meninggal dunia.
Keberangkatan Joko jadi TKI di Korsel ini sudah kali keduanya. Sebelumnya, dia sudah bekerja jadi TKI di Korsel selama empat tahun.
Setelah kontraknya selesai, Joko kembali ke kampung halamannya. Namun, beberapa waktu kemudian, dia berangkat jadi TKI lagi dan bekerja di sebuah pabrik baja di negri gingseng tersebut.
“Kalau tidak salah, Joko baru di sana sekitar satu tahunan. Sebelumnya, dia sudah pernah kerja di sana sampai berhasil menyelesaikan kontraknya. Jadi, ini adalah angkatan keduanya jadi TKI di Korea,” imbuh Suparman.
Sebelumnya pada Maret 2015 lalu, Catur Agung Susanto, TKI asal Dukuh Wonoboyo, Desa Tawangharjo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, juga meninggal dunia saat bekerja di Korea Selatan.
Catur menghembuskan nafas terakhir akibat sakit jantung pada Rabu (04/03/2015) pagi, saat bekerja di industri perikanan di negara tersebut. Dari keterangan medis yang diterima pihak keluarga, bapak dua anak itu meninggal karena pecahnya pembuluh darah aorta dengan indikasi penyakit jantung.
Keberangkatan Joko jadi TKI di Korsel ini sudah kali keduanya. Sebelumnya, dia sudah bekerja jadi TKI di Korsel selama empat tahun.
Setelah kontraknya selesai, Joko kembali ke kampung halamannya. Namun, beberapa waktu kemudian, dia berangkat jadi TKI lagi dan bekerja di sebuah pabrik baja di negri gingseng tersebut.
“Kalau tidak salah, Joko baru di sana sekitar satu tahunan. Sebelumnya, dia sudah pernah kerja di sana sampai berhasil menyelesaikan kontraknya. Jadi, ini adalah angkatan keduanya jadi TKI di Korea,” imbuh Suparman.
Sebelumnya pada Maret 2015 lalu, Catur Agung Susanto, TKI asal Dukuh Wonoboyo, Desa Tawangharjo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, juga meninggal dunia saat bekerja di Korea Selatan.
Catur menghembuskan nafas terakhir akibat sakit jantung pada Rabu (04/03/2015) pagi, saat bekerja di industri perikanan di negara tersebut. Dari keterangan medis yang diterima pihak keluarga, bapak dua anak itu meninggal karena pecahnya pembuluh darah aorta dengan indikasi penyakit jantung.