Idah Roidah, TKW Taiwan Masih Dalam Perawatan Pasca Empat Kali Operasi
Taiwan-Idah Roidah (39), TKW Taiwan asal Blok Sabtu Desa
Bantarwaru Kec. Ligung Kab. Majalengka Jawa Barat, sudah tiga minggu ini
terbaring di ICU 1 RS Chongsan lantai 7, Taichung.
Menurut Eny (keponakan Idah), Idah masuk rumah sakit sejak tanggal 20 Juli lalu. Sebelum dibawa ke RS Chongsan, Idah sempat menjalani rawat jalan selama sepuluh hari.
"Penyakit sebelumnya tidak diketahui, Mbak Idah juga tidak pernah mengeluhkan sakit apa-apa sebelumnya. Ketika di RS Chongshan itulah baru diketahui ada semacam bisul yang ternyata berisi nanah sudah meletus dan menjalar ke organ tubuh yang lain" ungkap Idah kepada LiputanBMI, Jumat (7/10).
Masih menurut Eny, bahwa Idah sempat koma selama tiga hari. Keluarga Idah memberi kuasa kepada Eny bila pihak rumah sakit membutuhkan tanda tangannya.
"Waktu koma, keluarga sudah putus asa dan menyuruh saya yang tanda tangan bila diperlukan. Alhamdulillah Mbak Idah siuman walau sampai sekarang masih lemah," jelas Eny.
Idah, single parent dengan seorang anak yang berusia delapan tahun ini telah dua tahun bekerja di Nantao, Taiwan.
Pihak agen telah angkat tangan masalah pembiayaan selama di rumah sakit. Tetapi keluarga terus mendesak PT yang memberangkatkan Idah agar mengurus segala yang menjadi hak Idah.
"Sampai saat ini mbak Idah telah menjalani empat kali operasi. Terakhir itu operasi untuk memasang slang ke perutnya guna mengeluarkan lendir dan nanah. Semoga saja akan terus membaik, Aamiin
Menurut Eny (keponakan Idah), Idah masuk rumah sakit sejak tanggal 20 Juli lalu. Sebelum dibawa ke RS Chongsan, Idah sempat menjalani rawat jalan selama sepuluh hari.
"Penyakit sebelumnya tidak diketahui, Mbak Idah juga tidak pernah mengeluhkan sakit apa-apa sebelumnya. Ketika di RS Chongshan itulah baru diketahui ada semacam bisul yang ternyata berisi nanah sudah meletus dan menjalar ke organ tubuh yang lain" ungkap Idah kepada LiputanBMI, Jumat (7/10).
Masih menurut Eny, bahwa Idah sempat koma selama tiga hari. Keluarga Idah memberi kuasa kepada Eny bila pihak rumah sakit membutuhkan tanda tangannya.
"Waktu koma, keluarga sudah putus asa dan menyuruh saya yang tanda tangan bila diperlukan. Alhamdulillah Mbak Idah siuman walau sampai sekarang masih lemah," jelas Eny.
Idah, single parent dengan seorang anak yang berusia delapan tahun ini telah dua tahun bekerja di Nantao, Taiwan.
Pihak agen telah angkat tangan masalah pembiayaan selama di rumah sakit. Tetapi keluarga terus mendesak PT yang memberangkatkan Idah agar mengurus segala yang menjadi hak Idah.
"Sampai saat ini mbak Idah telah menjalani empat kali operasi. Terakhir itu operasi untuk memasang slang ke perutnya guna mengeluarkan lendir dan nanah. Semoga saja akan terus membaik, Aamiin
Sumber:Indosuara
