Tertimpa Crain, 1 TKI Malaysia Meninggal 2 Kritis
Nasib kurang malang kembali dialami oleh 3 orang TKI. Insiden
jatuhnya pipa besi crain yang mereka gunakan untuk bekerja, memakan 1
korban meninggal dunia dan 2 korban kritis. Peristiwa ini terjadi pada
Kamis (20/10) disaat 9 TKI yang bekerja di sebuah proyek pembangunan
kawasan kampus Universitas Utara Malaysia ini sedang melakukan aktifitas
menaikkan semen. 9 orang tersebut berada pada posisi yang tersebar,
namun seluruhnya bekerja di seputar crain yang sama.
Ditengah-tengah aktifitas mereka, tanpa disangka-sangka, sebuah pipa
besi dari crain yang mereka ggunakan dalam bekerja tiba-tiba jatuh dan
menimpa 3 orang TKI di bawahnya. Kejadian itu membuat aktifitas 9 TKI
berhenti. Mereka mendapati salah satu rekannya yang diiketahui bernama
Abu Ardianto (31) meninggal dunia di TKP. Sedangkan kedua rekannya yang
lain yaitu Rio Sutari (28) dan Aminudin (37) dalam kondisi kritis.
Pimpinan proyek yang memperkerjakan mereka bertindak cepat untuk mengevakuasi korban kemudian melarikannya ke Rumah Sakit Melaka untuk segera mendapat pertolongan. Informasi yang berhasil didapat koresponden Apakabaronline.com, sampai saat berita ini diturunkan, kedua pekerja yang dirawat masih dalam kondisi kritis. Benturan benda keras mengakibatkan cidera organ dalam serius.
Kepala Kepolisian Distrik Alor Gajah, Superintenden A. Asmadi Abdul Aziz saat dikonfirmasi, membenarkan hal tersebut. Kasusnya kini tengah dalam penanganan polisi. Asmadi memastikan, seluruh biaya perawatan korban ditanggung oleh perusahaan yang memperkerjakan. Demikian pula dengan biaya pemulangan jenazah dan asuransi.
“Kasusnya masih dalam penyelidikan. Hasil penyelidikan nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk memutuskan kejadian ini sebagai kejadian yang murni kecelakaan kerja atau ada unsur kesengajaan” terang Aziz.
Pimpinan proyek yang memperkerjakan mereka bertindak cepat untuk mengevakuasi korban kemudian melarikannya ke Rumah Sakit Melaka untuk segera mendapat pertolongan. Informasi yang berhasil didapat koresponden Apakabaronline.com, sampai saat berita ini diturunkan, kedua pekerja yang dirawat masih dalam kondisi kritis. Benturan benda keras mengakibatkan cidera organ dalam serius.
Kepala Kepolisian Distrik Alor Gajah, Superintenden A. Asmadi Abdul Aziz saat dikonfirmasi, membenarkan hal tersebut. Kasusnya kini tengah dalam penanganan polisi. Asmadi memastikan, seluruh biaya perawatan korban ditanggung oleh perusahaan yang memperkerjakan. Demikian pula dengan biaya pemulangan jenazah dan asuransi.
“Kasusnya masih dalam penyelidikan. Hasil penyelidikan nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk memutuskan kejadian ini sebagai kejadian yang murni kecelakaan kerja atau ada unsur kesengajaan” terang Aziz.