Breaking News

Disiksa dan Tak Diberi Makan Usai Bekerja, TKI: Cukup Sekali Saja

Image may contain: one or more people
Malaysia-Tiga bulan berada di Malaysia dengan harapan sukses dan mendapatkan rezeki, Septianingrum, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) malah mendapatkan siksaan dari majikannya.
"Saya masuk Malaysia 25 juni 2016, lalu mulai di rumah majikan saya tanggal 28 Juni 2016," cerita Septianingrum kepada Okezone, Kamis (29/12/2016).
Septi menceritakan dirinya diperlakukan majikannya layaknya binatang. Tak diberi makan, namun ia harus mengerjakan berbagai pekerjaan seorang diri. Mulai dari mencabut rumput, membersihkan lima kamar mandi hingga mencuci lima mobil milik majikannya.
"Kalau nggak bersih ya saya dipukul lah," ungkapnya.
Niat perempuan asal Bekasi, Jawa Barat untuk bekerja di Malaysia awalnya karena ditawari sebuah agen penyalur TKI yang menawarinya untuk bekerja sebagai buruh pabrik baju. Namun, hal itu berbeda dengan apa yang didapat Septi dimana ia malah dipekerjakan sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).
Tiga bulan bekerja sebagai ART membuat Septi tak betah lantaran terus menerus menerima siksaan. Ia pun berhasil kabur dan memilih melarikan diri ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk ditampung.
"Kabur dari rumah majikan, ditolongmya sama namanya Nina dan diantarkan sampai KBRI," cerita Septi.
Selama di KBRI, ia diperlakukan layaknya manusia dengan diberi makan secara rutin. Tak hanya itu saja, ia juga diberikan berbagai keterampilan seperti menjahit dan juga bimbingan konseling
"Sehari-hari ada keterampilan menjahit, bikin bunga, lalu ada konseling juga. Jadwalnya seminggu dua kali ditambah ada pengajian," ungkap Septi dengan senang.
Mendengar kabar akan dipulangkan pada hari ini, Jumat (30/12/2016), Septi merasa sangat senang. Perempuan berumur 28 tahun itu sudah rindu untuk bisa berkumpul kembali dengan orangtuanya. Ia pun kapok untuk balik lagi ke Malaysia sebagai TKI.
"Cukup sekali aja. Siapapun mau nawarin nggak akan mau," pungkasnya. (kha)
Okezone