Breaking News

Identitas Tidak Valid, Kemana Jenazah TKI Ini Akan Dipulangkan ?


 Semarang – Kejadian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) beridentitas tidak valid kemudian meninggal dunia di negara penempatan kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang TKI yang berdasarkan data identitas di paspornya bernama Rini berasal dari Buluh Kulon Kendal. Almarhumah Rini yaang di paspornya tertera kelahiran 23 April 1979 tersebut jenaazahnya sampai saat ini belum mendapat kejelasan hendak dipulangkan dan dimakamkan kemana.

Pasalnya, setelah dilakukan penelusuran ke alamat sesuai dengan yang tertera di pasportnya, alamat tersebut ternyata tidak valid. Tidak ditemukan nama Rini dialamat tersebut. BP3TKI Jawa Tengah yang menangani kasus inipun melaporkan ke KJRI Penang, perwakilan RI yang saat ini menangani jenazah Rini.

Sodri, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan, Balai Pengawasan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah, menyatakansebagaimana informasi yang dia terima dari KJRI Penang, almarhumah Rini yang saat ini jenazahnya berada di kamar jenazah Penang Hospital berstatus sebagai PMI Ilegal. BP3TKI yang telah berkali-kali melakukan penelusuran, tidak berhasil menemukan data Rini di dalam database SISKO.

Setelah lapor ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang, pihaknya mendapat alamat baru di Kertomulyo, kecamatan Brangsong.

“Kalau ini ada alamatnya tapi setelah kami telusuri,penduduk dan kepala desa setempat tidak menemukan penduduk atas nama itu,” jelasnya Sodri.

Berdasarkan kenyataan yang dijumpaai di lapangan, Sodri memiliki dugaan kuat, paspor atas nama Rini dibuat dengan menggunakan data palsu. Sodri mengatakan, kemungkinan jenazah Rini dikuburkan di Penang jika tidak ada kejelasan.

Sementara itu, Kepala seksi penempatan BP3TKI Jawa Tengah, Pujiono menambahkan identitas palsu PMI Ilegal jelas berdampak negatif. Ia mengatakan pemberian identitas asli merupakan bagian dari perlindungan TKI.

“Kalau pakai identitas palsu jelas menyulitkan perwakilan negara kita di negara TKI itu bekerja dan petugas di Indonesia jika terjadi masalah, apalagi sampai meninggal,” katanya.

Ia meminta para calon PMI  atau oknum lain untuk tidak memanipulasi data.
Sumber:ApaKabarPlus