Breaking News

Mengapa Orang Taiwan Suka Marah Marah, Sedangkan TKA Suka Kabur, Kenapa Tidak Mau Melihat Diri Mereka Sendiri ?

Taiwan-Seorang wanita asing yang menikah dengan warga Taiwan menjadi sutradara, memotret kehidupan para TKA kaburan

Ada sebagian warga Taiwan yang suka mengatakan para TKA asal Asia Tenggara adalah "pemalas" "suka melarikan diri", namun apakah sebenarnya sifat asal mereka memang begitu, ataukah lingkungan bekerja di Taiwan yang memaksa mereka? Seorang wanita asal Vietnam yang menikah dengan warga Taiwan, menyamar menjadi TKA, menuju wilayah pegunungan bekerja di perkebunan, memotret sekelompok TKA kaburan yang bekerja meneteskan keringat dan airmata.

TKA Kaburan, Secara Tidak Sengaja Menyelamatkan Produktivitas di Pedesaan Taiwan Yang Sekarat

Populasi TKA di Taiwan sekitar 600.000 orang, ada lebih dari 50.000 orang yang menjadi "TKA kaburan", sebenarnya lingkungan pekerjaan bagaimana yang membuat mereka nekat kabur dengan menanggung resiko dideportasi? Sutradara asal Vietnam Ruan Jinhong dan suaminya Cai Chonglong, membuat film dokumenter "See You, Loveable Strangers" merekam suara hati para TKA kaburan yang sebenarnya.


Demi bisa merekam dengan dekat, ia secara pribadi menyamar sebagai TKA, menuju pegunungan bekerja, menghabiskan waktu selama lebih dari 1 bulan barulah bisa membuka hati mereka (TKA kaburan), mendapatkan persetujuan untuk merekam. Selama itu majikan secara tak sengaja mendapatkan identitasnya sebagai sutradara melalui "google", walaupun terkejut namun tidak melarangnya.

4 orang TKA kaburan asal Vietnam, demi membayar biaya agency yang sangat tinggi, terpaksa harus mengasingkan diri menjadi TKA kaburan, mereka menuju wilayah pegunungan Taiwan (karena saat ini mereka masih di Taiwan, sehingga tidak bisa memberitahukan lokasinya), mengisi kekosongan populasi pertanian Taiwan yang sekarat, para TKA Vietnam yang sedikit banyak memiliki pengalaman bertani di kampung halaman, menjadi tetesan air bagi pertanian Taiwan yang sekarat.

Namun identitas mereka tidak diungkapkan, mereka bertani di pegunungan, selain itu juga memotong bambu, membangun gubuk untuk tempat tinggal mereka, ingin memiliki meja harus membuat sendiri, mereka menjalani hidup yang sangat kumuh, bekerja setiap hari demi menghasilkan lebih banyak uang untuk dikirim pulang.

3 Fenomena Utama di Taiwan, Tidak Peduli Darimana Asal Anda, Begitu Datang Ingin Melarikan Diri

Afu seringkali mimpi ditangkap polisi, takut setelah tertangkap bakal dipulangkan, membuat mereka semakin tak mampu membayar biaya agency yang tinggi. Menanam kubis di pegunungan kadang tengah malam harus memanen, 1 box kubis mendapatkan upah 35 NT, ada lebih dari 1000 box yang harus dipanen. Dinginnya angin malam, tanah basah berlumpur, mereka harus membanting tulang demi menghasilkan uang.

Penyebab kaburnya para TKA ada banyak masalah, namun secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 3 :

1. Tidak bisa bebas pindah pekerjaan : menurut undang undang layanan ketenagakerjaan pasal 53, TKA tidak memiliki hak mengambil inisiatif untuk pindah majikan.

2. Biaya agency yang sangat tinggi : TKA datang bekerja di Taiwan, harus membayar biaya agency 100.000 - 400.000 NT, membuat para TKA selama 1 - 1,5 tahun bekerja tanpa bayaran.

3. Pekerjaan dan isi kontrak kerja tidak sesuai : jelas jelas di kontrak kerja tertulis "menjaga lansia lumpuh" ternyata masih harus memasak, cuci baju, membersihkan rumah, mengurus anak kecil dan pekerjaan lainnya.

Apabila Anda menghadapi 3 kondisi ini, apakah Anda masih ingin tetap bekerja?

Selain lingkungan kerja yang buruk, pandangan masyarakat terhadap para TKA juga tak bersahabat. Di Taiwan selama memiliki wajah Asia Tenggara, tidak peduli imigran baru, TKA, atau wisatawan, semuanya kemungkinan diperlakukan sebagai "TKA kaburan", menjadi sasaran pemeriksaan polisi.

Kami mewawancarai seorang TKA asal Indonesia yang setiap liburan datang ke Taipei Main Station, ia setiap kali selalu diperiksa polisi yang memintanya menunjukkan kartu identitas. Diskriminasi tersebut membuat tidak nyaman, namun ia tidak pernah mengeluh kepada polisi.

Sumber : Strom.mg
•   Simak Videonya: