Breaking News

TKW di Saudi Disandera Majikan 11 Tahun, Ibu Mistiyah Sempat Debat dengan Polisi Arab


Lebih dari 11 tahun tak memperoleh gaji dan tersandera di rumah Badir Rosyid Muhammad Alatas selaku majikannya, Mistiyah (44), warga Jalan Trunojoyo Desa Gondanglegi Kulon RT26/ RW03, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sempat nekat kabur dari rumah majikan di Kota Al Hassah, Saudi Arabia. Kisah kaburnya Mistiyah terjadi pada tanggal 6 April 2017 lalu.

"Adik saya sempat lari dari rumah Badir Rosyid. Tanggal 6 April lalu. Saya sempat memandu dari telpon setelah kabur, saya minta adik saya untuk ke rumah sakit terdekat guna minta pertolongan," beber Masturah (52), kakak kandung Mistiyah, Rabu (10/5) di rumahnya di Jalan Trunojoyo, Gondanglegi Kulon.

Karena hari masih pagi, rumah sakit yang dituju Mistiyah ternyata masih tutup. Melalui sambungan telepon jarak jauh, Masturah meminta agar adiknya minta tolong satpam untuk mencarikan taksi. Pada sopir taksi, Masturah minta agar mengantarkan adiknya ke KBRI di Kota Riyadh.

Upaya itu akhirnya gagal karena ada pegawai cleaning servis rumah sakit, diam-diam memberitahu peristiwa tersebut ke Polisi Saudi. Saat hendak melaju, Mistiyah pun dihentikan. Dibawa ke Kantor Polisi dan diserahkan kembali pada majikannya.

"Melalui telpon saya sempat bilang pada Polisi di Arab, jika adik saya kabur karena tidak diberikan haknya selama bekerja. Tapi malah dikembalikan lagi ke majikannya," beber Masturah yang fasih Bahasa Arab.

Selama perdebatan panjang di kantor Polisi Arab, Masturah sampai merengek dan mengiba dengan cucuran air mata agar adiknya, dibawa ke KBRI di Riyadh. Hanya saja, permintaan Masturah dan adiknya tidak dikabulkan.

Polisi Arab justru membawa pulang Mistiyah dan menyerahkan kembali pada Badir Rosyid Muhammad Alatas, majikan yang sudah lebih dari 11 tahun Mistiyah tidak digaji.

"Saya berharap adik saya bisa dipulangkan. Sejak bekerja disana, adik saya tidak diperbolehkan keluar dari rumah. Tidak digaji sesuai kontrak kerja," terang Masturah sembari merawat suaminya yang lumpuh akibat penyakit stroke.

"Waktu bapak masih sehat, beliau juga yang mengupayakan agar adik saya bisa pulang. Karena sakit stroke, kemana-mana saya sendiri. Termasuk minta tolong ke Disnaker tahun 2015 lalu," tambah Masturah.