Breaking News

Aneh Tapi Nyata! Perpanjang Passpor Malah Jadi SPLP




Aneh Tapi Nyata! Perpanjang Passpor Jadi SPLP


  Kejadian ini sebenarnya memang sudah cukup lama, sekitar akhir Januari, 2016 lalu. Mulanya BS dan AJ, adalah TKI pasangan suami isteri asal Plered Purwakarta ini tidak begitu mempermasalahkan SPLP yang diterimanya dari KBRI Riyadh.

Tapi keduanya terkaget-kaget tak kala muncul selebaran di media sosial yang diposting KBRI Riyadh melalui akun Facebooknya tanggal 8 Februari 2016 perihal Daftar Pemulangan TKI Bermasalah dan Daftar Penerbitan SPLP KBRI Riyadh Bulan Januri 2016, nama keduanya tercantum dalam Daftar tersebut.

Merasa dipermalukan dan juga merasa bukan TKI bermasalah, BS menghubungi KBRI Riyadh, tidak lama kemudian daftar tersebut di revisi (dihapus) dan diunggah kembali  pada hari yang sama dengan tanpa menyertakan nama BS dan AJ.

Halang Baya, seorang aktifis TKI di Riyadh menyesalkan kejadian ini. “Begitu juga mendapat keluhan dari BS, saya langsung menghubungi pak Ibda via telpon, ternyata benar memang TKI yang final exit dibuatkan SPLP, padahal kan BS dan isterinya mau perpanjang passport dulu sebelum mereka Khuruj Nihai bulan Juni ini, saya tidak faham kenapa bisa begini” ungkap ketua Yayasan Bina Mitra Nusantara perwakilan Riyadh ini via seluler (06/04).

Kepada LiputanBMI, BS menuturkan kronologi proses perpanjangan passpornya, sebagaimana lazimnya setelah mengisi formulir dan menyerahkan kelengkapan dokumen lainnya ketika di loket, BS dan AJ ditanyai perihal majikannya, gajinya hingga rencana kedepanyya apakah mau cuti atau final exit.

BS dan AJ menjawab majikannya baik, kerja layak, gaji layak dan tidak ada masalah sama majikan, kemudia Ia menyebutkan bahwa mereka akan khuruj nihai (final exit) pada musim liburan tahun ini, Juni 2016. Petugas loket menyebutkan jika begitu akan dibuatkan SPLP.

“Saya sempat bertanya kenapa saya dibuatkan SPLP, padahal kan saya mau perpanjang Passpor, Bapak yang di loket KBRI bilang itu kan sama aja, sekarang aturannya begitu! Ya udah saya mau bilang apa lagi!” ungkapnya kepada LiputanBMI melalui sambungan telpon (06/04/2016).

Hal ini dibenarkan oleh kepala Fungsi Konsuler KBRI Riyadh, Dede Achmad Rifai. “Saya sudah tanyakan ke pak Amin (petugas loket, red.) SPLP diberikan bagi WNI/TKI yang tidak kembali ke Arab Saudi,” tulis Dede dalam pesan singkat ketika dikonfirmasi LiputanBMI perihal kasus BS ini.

Aneh tapi nyata, niatnya mau memperpanjang Passpor tapi oleh pihak KBRI Riyadh dibuatkan SPLP, padahal bisa jadi seorang eks-TKI walaupun tidak bermaksud untuk kembali ke Arab Saudi sebagai TKI mungkin saja tahun depan datang ke Arab Saudi sebagai Jemaah Umroh atau Haji Plus atau sekedar berniat jalan-jalan ke Singapura atau ke Hongkong, dan itu perlu Passpor.

Sekarang ini, BS dan AJ, memiliki dua dokumen, Passpor yang masih berlaku hingga 16 Mei 2016 dan SPLP yang baru dibuatkan tiga bulan yang lampau, dan ini tidak hanya dialami oleh BS dan AJ!


Sumber: Liputan BMI